Mekanisme
layanan Bank mempunyai arti sebagai alur kegiatan Bank dalam melayani nasabah
untuk berbagai layanan yang dilaksanakan oleh Bank . Berbagai kegiatan tersebut
dapat terjadi antara Bank dengan nasabah maupun antara Bank dengan Bank .
Kegiatan Bank tersebut dapat berupa kliring , transfer maupun pemberian kredit
. Dan untuk lebih memahami berbagai transaksi yang dilayani oleh Bank maka
dalam tulisan ini akan dibahas mengenai beberapa mekanisme layanan Bank .
1 . Kliring
Kliring adalah suatu transaksi yang terjadi
apabila giran ( nasabah giro ) menarik cek , kemudian diserahkan kepada bank
untuk dibayar secara tunai . Dalam hal
ini dapat dikatakan bahwa kliring hanya dapat dilaksanakan pada Bank Umum
karena salah satu kegiatan Bank Umum adalah melayani lalu lintas keuangan giral
, berbeda dengan Bank Perkreditan Rakyat ( BPR ) yang tidak dapat melayani lalu
lintas giral . Dalam transaksi kliring dikenal adanya warkat kiring yaitu alat
pembayaran yang dipakai dalam lalu lintas pembayaran giral seperti cek , bilyet
giro , surat bukti penerimaan transfer dari luar kota , wesel bank untuk
transfer atau wesel unjuk dan jenis-jenis warkat lain yang telah disetujui
penyelenggara kliring . Didalam proses kliring hutang atau piutang antara satu
bank dengan bank lainnya yang terjadi akibat transaksi pembayaran dengn uang
giral akan diselesaikan dengan menggunakan simpanan giro masing – masing bank
pada Bank Indonesia . Aturan kliring telah ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk
masing – masing Bank untuk menyimpan dana Giro Wajib Minimum atau GWM yang
terdiri dari GWM Primer . GWM Sekunder , dan GWM LDR ( Loan to Deposit Ratio )
. Dan untuk transaksi kliring sendiri , masing – masing Bank harus menyimpan
dana sebesar 8 % dari jumlah deposit atau dana dari pihak ketiga . Untuk
mengilustrasikan kegiatan kliring , pada tulisan ini akan memberikan contoh
transaksi antara Bank “ABC” dengan Bank “XYZ” .
Pada gambar diatas
menjelaskan bahwa terjadi transaksi antara nasabah bank “ABC” dengan nasabah
Bank “XYZ” . Transaksi tersebut terdiri dari pengeluaran dana serta permintaan
dana. Berikut contoh dari transaksi tersebut :
1. Tuan A merupakan nasabah Bank “ABC”
mengeluarkan cek untuk Tuan B yang merupakan nasabah Bank”XYZ” sebesar 50 juta rupiah
. Kemudian Tuan B meminta Bank “XYZ”
untuk mencairkan dana tersebut . Oleh karena itu Bank “XYZ” akan memberikan
surat yang disebut sebagai Nota Debet Keluar yaitu surat / warkat yang
diberikan oleh nasabah suatu bank untuk
keuntungan rekening nasabah tersebut kepada Bank Indonesia , kemudian Bank
Indonesia memberitahukan hal tersebut kepada Bank “ABC” sebagai bank yang
bersangkutn dengan Tuan A dengan memberikan surat Nota Debet tersebut kepada
Bank “ABC” yang pada Bank yang akan dikurangi dananya , Nota Debet tersebut
dinamakan Nota Debet Masuk yaitu surat yang diserahkan oleh peserta lain untuk
keuntungan nasabah bank yang menerima warkat . Transaksi ini merupakan
transaksi permintaan dana karena Tuan B meminta dana dalam bentuk cek yang
diberikan oeh Tuan A untuk dicairkan . Berikut pencatatan yang terjadi untuk
kegiatan tersebut :
1.Jika pada ilustrasi 1 merupakan
ilustrasi permintaan dana maka pada ilustrasi 2
akan menggambarkan mekanisme pengeluaran dana transaksi kliring . Pada
transaksi kali ini Tuan B akan menyerahkan dana kepada Tuan A melalui kliring
sebesar 100 juta kepada Bank “ABC” yang merupakan Bank Tuan A . Dalam transaksi
ini Tuan B melibatkan Bank “ XYZ” untuk menyerahkan dana tersebut dari
rekeningnya ke rekening Tuan A di Bank “ ABC” .
Dalam hal ini Bank “XYZ” akan mengeluarkan surat yang disebut dengan
Nota Kredit Keluar yaitu surat pembebanan ke rekening nasabah yang menyetorkan
untuk keuntungan rekening nasabah bank lain . Selanutnya Bank Indonesia akan
memeberikan Nota Kredit tersebut kepada Bank “ABC” yang dianggap oleh Bank
“ABC” sebagai Nota Kredit Masuk . Mekanisme nota kredit ataupun debet
didasarkan pada berasal darimana dana tersebut dikeluarkan . Sehingga pencatatan yang terjadi adalah
sebagai berikut :
Untuk diketahui , Bahwa dalam mekanisme kegiatan
Bank deposit yang terdiri dari tabungan , deposito berjangka dan giro oleh bank
dianggap sebagai suatu kewajiban karena dengan kata lain Bank mempunyai
kewajiban untuk mengembalikan dana tersebut ke nasabah , oleh karena itu Bank
akan menempatkan rekening – rekening tersebut ke sisi kewajiban ( Liability ) .
Kegiatan bank tidak hanya sebatas memindahkan dana ke sesama rekening sejenis ,
bank juga melaksanakan pemindah bukuan yang disebut pinbuk . Pinbuk dibagi
menjadi dua jenis yaitu pinbuk debet dan pinbuk kredit . Contoh dari pinbuk
debet adalah pemindahbukuan dari saldo deposito
berjangka ke rekening tabungan , bagi rekening deposito berjangka merupakan
pinbuk debet karena dana bekurang di debet , sementara bagi rekening tabungan
merupakan pinbuk kredit karena dana bertambah ke rekening tabungan . Dalam
transaksi kliring dikenal adanya menang ataupun kalah kliring , hal ini terjadi
sebagai akibat dari transaksi cek tidak cukup dana yang dilakukan oleh suatu
nasabah bank yang melakukan transaksi kliring .Transaksi cek tidak cukup dana
ini akan berdampak pada keluarnya surat tolakan kliring yang dikeluarkan oleh
Bank Indonesia untuk Bank yang bersangkutan .
Contoh mekanisme menang/kalah kliring
Sebagai contoh , Bank A mempunyai nilai deposit
sebesar 100 juta , maka GWM sebesar 8% sebesar 8 juta . Bank B mempunyai nilai
deposit sebesar 150 juta , maka GWM karman sebesar 8% sebesar 12 juta , namun
Bank B menyimpan dana lebih dari 12 juta yaitu 15 juta . 12
juta merupakan GWM atau LRR ( Legal Reserve Requirement ) dan 3 juta sisanya
merupakan ER ( Excess Reserves ) karena merupakan suatu kelebihan . Suatu saat
terjadi transaksi kliring antara kedua Bank tersebut dan mengakibatkan Bank A
kalah kliring sebesar 2 juta .
Dalam hal ini bagi Bank yang kalah kliring jika GWM
kurang dar 8% maka Bank tersebut harus meminjam dana untuk dapat segera
mencapai nilai GWM pada rekening koran di Bank Indonesia . Untuk mencapai nilai
GWM sebesar 8% , biasanya Bank yang kalah kliring akan meminjam dana terhadap
Bank yang menang kliring yang disebut dengan call money . Dana pinjaman
tersebut juga terdapat bunga pinjaman yang dihitung per malam . Kekalahan suatu bank dalam transaksi
kliring sangat berisiko pada tingkat likuidasi Bank. Jika Bank yang sering
mengalami kalah kliring dan tidak mampu membayar hutang pinjaman maka Bank
tersebut dapat dilikuidasi , tetapi jika Bank yang mengalami kalah kliring
tidak mengakibatkan jumlah GWM pada Bank Indonesia berkurang dari 8% maka bank
tersebut dapat dikatakan aman dari ancaman likuidasi .
2. Kliring antar Negara
Kegiatan kliring tidak hanya terjadi
antara Bank di satu negara yang sama , namun kegiatan kliring juga dapat
terjadi antar Negara . Sebagai ilustrasi , Tuan A yang berada di Tokyo , Jepang
ingin mengirimkan uang kepada Tuan B di Jakarta,Indonesia , Untuk mengirimkan
uang tersebut Tuan A harus mencari Bank yang memiliki correspondent Bank dengan
Bank tempat Tuan B menjadi nasabah. Jika Tuan A sudah menemukan Bank tersebut
maka terdapat 2 cara yang dapat dilakukan oleh Bank yang berada di Tokyo
tersebut . Pertama Bank Draft yaitu , Bank of Tokyo akan memberikan surat
kepada Tuan A untuk diberikan kepada Tuan B untuk mencairkan dana di Bank Tuan
B menjadi nasabah . Kedua dengan cara Payment Order , Bank of Tokyo akan
melakukan transaksi kliring dengan Bank tempat dimana Tuan B menjadi nasabah , dan
Tuan B akan mengambil dana tersebut di Bank tersebut . Berikut ilustrasi gambar
dari kegiatan tersebut .
3 . Transfer
Terdapat perbedaan antara transfer dan
kliring . Transfer merupakan pemindahan dana antara Bank yang sama . Sedangkan
kliring merupakan kegiatan pemindahan dana dari satu Bank ke Bank lain yang
berbeda .
Keterangan :
A = Transfer
B = Kliring
C = Kliring
D = Transfer
Gambar diatas menunjukan telah terjadi transaksi
antara Tuan A yang merupakan nasabah BRI Jakarta dengan Tuan B yang merupakan
nasabah BPD Papua . Tuan A ingin mengirimkan uang sebesar 20 juta kepada Tuan B
melalui BRI Jakarta. Namun karena BPD Papua tidak mempunyai cabang di Jakarta
maka BRI mencari cabang BRI di kota dimana BPD Papua juga terdapat cabang di
kota tersebut , dalam hal ini BRI dan BPD Papua sama – sama mempunyai cabang di
kota Makasar . Oleh karena itu BRI Jakarta mengirimkan uang kepada BRI Makasar
, pengiriman ini dinamakan transfer . Dan BRI Makasar akan melakukan transaksi
kliring dengan BPD Papua Makasar untuk mengirimkan dana tersebut melalui
perantara Bank Indonesia . Selanjutnya BPD Papua Makasar akan mentransferkan
dana tersebut ke BPD Papua di Mapi yang merupakan Bank dari Tuan B . Pencatatan
yang terjadi dari transaksi tersebut adalah sebagai berikut :
4 . Portofolio
Keuangan
Neraca Bank akan
selalu memperlihatkan posisi keuangan Bank baik dari segi sumber dana Bank (
Resource of Fund ) ataupun dari segi penggunaan dana ( Use of Fund ) . Dari
sisi assets neraca Bank terdapat cash reserves yang terdiri dari kas dan
rekening koran pada BI , cash reserves merupakan penentu likuidasi suatu bank ,
jika suatu bank mempunyai masalah terhadap cash reserves maka bank tersebut
juga mempunyai ancama untuk dilikuidasi . Selanjutnya yaitu Loan atau pinjaman
Bank kepada masyarakat , loan merupakan cash outflow terbesar dana loan
bersumber dari deposit yang merupakan dana dari pihak ketiga . Untuk prinsip
kehati-hatian maka dana loan harus memenuhi syarat sebagai berikut
Selain itu bank
juga memberikan kredit kepada masyarakat berupa KUK ( Kredit Usaha Kecil ) yang
merupakan 20% dari jumlah loan yang diberikan oleh Bank . Pinjaman berupa KUK
ini memberikan suku bunga yang lebih rendah dari deposito dan lebih tinggi dari
tabungan . Untuk dana KUK sendiri , harus berasal dari dana tabungan karena
akan berisiko jika mengambil dana dari deposito berjangka ataupun dari dana
giro . Karena deposito berjangka
memiliki tingkat suku bunga yang tinggi dan giro memiliki fluktuasi transaksi
yang cepat . Hal ini ditujukan agar tidak terjadi negative mismatch yaitu suatu
keadaan dimana terjadi penyimpangan antara source of fund dengan use of
fund seperti penggunaan source of fund
jangka pendek untuk use of fund jangka panjang. Loan tidak hanya berupa KUK
saja , loan mempunyai berbagai macam bentuk kredit seperti kredit konsumtif ,
Investasi dan modal kerja . Selain loan dan cash reserves yang terdapat pada
sisi assets , juga terdapat securities . Securities pada sisi asset menandakan
bahwa Bank tersebut melaksanakan transaksi pembelian terhadap obligasi ataupun piutang
call money . Dari sisi liabilities dapat
terlihat bahwa deposit merupakan source of fund terbesar yang kemudian danannya
bersama capital disalurkan untuk loan . Berbeda dengan securities pada assets ,
securities pada sisi liabilities menunjukan bahwa bank menerbitkan obligasi
ataupun mempunyai hutang call money .
5 .Perhitungan
Bunga Bank
Setiap hari Bank akan melakukan
perhitungan atau yang disebut dengan proses akhir hari untuk menghitung saldo
rekening berdasarkan transaksi yang terjadi tiap hari . Perhitungan akhir hari
tidak akan memasukan nilai bunga didalamnya , jumlah bunga akan ditambahkan
pada saat perhitungan akhir bulan , yang nantinya saldo tersebut akan menjadi
saldo awal bulan berikutnya . Perhitungan bunga didasarkan pada tiga cara yaitu
berdasarkan saldo terendah , saldo rata-rata atau saldo harian . Perhitungan bunga sendiri mempunyai formula
perhitungan sebagai berikut :
% i x hari bunga x nominal
360 / 365
Pembagi 360
ataupun 365 didasarkan pada dana tersebut berasal , jika dana tersebut berasal
dari assets maka pembaginya adalah 360 karena nilai bunga akan lebih tinggi
yang didapat , sedangkan jika dana tersebut berasal dari sisi liabilities maka
pembaginya adalah 365 karena nilai bunga yang harus dibayar bank akan jauh
lebih kecil . Untuk lebih memahami mengenai perhitungan bunga , berikut akan
diberikan ilustrasi mengenai perhitungan bunga untuk tabungan pada sisi
liabilities dan loan pada sisi assets .
Contoh 1 ( Kasus
Bunga Tabungan ):
Berikut
merupakan transaksi tabungan Tuan A di Bank “ABC” dengan tingkat bunga 10 %
5 Mei 2012 Setor
Tunai 50 juta
7 Mei 2012 Pinbuk
kredit deposito 10 juta
10 Mei 2012 Pinbuk
debet untuk tabungan Tuan B ( Bank”XYZ” ) 15 juta
18 Mei 2012 Pinbuk
debet untuk Loan Tuan A 10 juta
Perhitungan
bunga dengan menggunakan saldo terendah , akan menggunakan saldo terendah pada
rekening koran nasabah . Sementara untuk hari bunga pada metode saldo terendah
dihitung mulai dari awal transaksi sampai tanggal 31 dan untuk perhitungan
bunga pada tanggal 31 harus ditambah 1 hari dan ini berlaku untuk semua metode
.
C . Saldo harian
Untuk
perhitungan bunga dengan saldo harian maka bunga dihitung selama dana itu
mengendap sampai terjadi transaksi berikutnya .
Perhitungan
Bunga :
Contoh 2 ( Kasus Bunga Loan )
Tuan B merupakan nasabah bank “XYZ” . Dia meminjam dana sebesar 100 juta yang
dibayar dengan transaksi berikut . ( suku bunga 15% )
10
Mei 2012 Setoran Tunai 30 Jut
13
Mei 2012 Pinbuk
dari tabungan 20 juta
18
Mei 2012 Pinbuk
dari deposito 20 juta
28
Mei 2012 Pinbuk
dari tabungan 30 juta
C. Saldo Harian
Diatas merupakan contoh perhitungan bunga untuk
tabungan dan loan , dan jumlah bunga tersebut akan diakumulasi dan ditambahkan
dengan nilai nominal saldo pada akhir periode dan menjadi saldo awal untuk
periode berikutnya .
6 . Sekilas mengenai penomoran rekening
nasabah
Setiap nasabah akan mempunyai nomor
rekening yang berbeda antara nasabah yang satu dengan nasabah lainnya . Oleh
karena itu Bank harus memberikan penomoran terhadap nasabah mereka . Karena
Bank tidak hanya mempunyai satu bank melainkan terdiri dari beberapa kantor
cabang pusat dan beberapa kantor cabang pembantu , Hal ini harus diperhatikan
dalam penomoran rekening masing – masing kantor maupun masing masing nasabah
agar tidak terjadi kegandaan ataupun pencampuran dana .
|
Penomoran rekening Bank |
|
Penomoran Kantor |
Penomoran Rekening Nasabah
1 komentar:
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Posting Komentar