10 Desember 2011

Pengaruh Pendapatan Ruas Jalan Tol Lingkar Jawa

Diposting oleh Widya_Mauretya di 02.39 0 komentar

Jalan tol Lintas Jawa atau yang lebih dikenal dengan Jalan Tol Trans Jawa adalah jaringan jalan tol yang menghubungkan kota – kota di pulau jawa . Jalan Tol ini menghubungkan dua kota besar di Indonesia , Jakarta dan Surabaya melalui jalan tol . Pemerintah merencankan pembangunan jalan tol Trans Jawa sekitar 1000 km yang menghubungkan Jakarta hingga Surabaya . Diantaranya ruas jalan tol tersebut adalah :

1. Jalan Tol Jakarta-Cikampek 72 Km (beroperasi sejak 1988)

2. Jalan Tol Cikampek-Palimanan 116 Km (direncanakan selesai september 2014)

3. Jalan Tol Palimanan-Kanci 26,3 Km (beroperasi sejak 1998)

4. Jalan Tol Kanci-Pejagan 35 Km (beroperasi sejak 26 Januari 2010)

5. Jalan Tol Pejagan-Pemalang 57,50 Km (direncanakan operasi 2011)

6. Jalan Tol Pemalang-Batang 39 Km (direncanakan operasi 2011)

7. Jalan Tol Batang-Semarang 75 Km (direncanakan operasi 2011)

8. Jalan Tol Semarang-Solo 75,7 Km (seksi I Semarang-Ungaran diresmikan November 2011, seksi II, III, IV direncanakan 2012)

9. Jalan Tol Solo-Ngawi 20,9 Km

10. Jalan Tol Ngawi-Kertosono 49,51 Km

11. Jalan Tol Kertosono-Mojokerto 41,65 Km (rencana operasi 2012)

12. Jalan Tol Mojokerto-Surabaya 34 Km (Seksi 1A beroperasi sejak 27 Agustus 2011, seksi berikutnya rencanan operasi 2013)

Ruas jalan tol tersebut merupakan proyek yang belum terselesaikan sepenuhnya , karena hanya sebagian yang baru terselesaikan . Tapi diperkirakan proyek ini akan selesai pada tahun 2014 . Pembangunan yang akan menghabiskan biaya ratusan milyar ini diharapkan akan menghasilkan efisisensi. Efisisensi yag dimaksud disini adalah dengan dibangunya ruas Tol Lingkar Jawa diharapkan dapat memberikan kemudahan untuk masyarakat yang akan berpergian menuju Jakarta – Surabaya maupun sebaliknya . Sementara itu , efisiensi yang dilakukan tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah Pendapatan Negara (Income) , yang selanjutnya akan meningkatkan tingkat konsumsi dan tingkat Investasi negara . Untuk lebih memahami mengenai pengaruh antara perubahan pendapatan dengan tingkat konsumsi dan tingkat investasi yang dilakukan berikut kurva yang menggambarkan hubungan tersebut .



Dari kurva tersebut dapat digambarkan bahwa pada saat tingkat pendapatan berada di Ya yang berarti tingkat konsumsi tetap . Sehingga jumlah pendapatan hanya bisa dilakukan untuk konsumsi . Kemudian tingkat pendapatan bertambah menjadi Ye, peningkatan ini menyebabkan jumlah konsumsi dapat terpenuhi dan dapat melakukan Investasi , keadaan inilah yang dinamakan Equilibrium dimana Y = C + I . Kemudian dengan bertambahnya pembangunan tol , diharapkan akan meningkatkan jumlah pendapatan seperti kurva Yp yang membuat jumlah konsumsi dan investasi juga akan meningkat . Karena jumlah konsumsi maupun investasi meningkat diharapkan stabilisasi nasional dapat terjadi . Oleh karena itu , agar semua dapat tercapai diharapkan proyek Jalan Tol Lingkar Jawa ini dapat cepat terselesaikan sehingga tidak hanya dapat membantu masyarakat pengguna Jalan Tol , tetapi juga dapat membantu semua masyarakat . Karena meningkatnya Pendapatan yang berasal dari jalan tol tersebut merupakan salah satu kontribusi untuk membangun perekonomian Indonesia

8 Desember 2011

Pertamax naik , pendapatan Pertamina pun turun drastis

Diposting oleh Widya_Mauretya di 06.56 0 komentar
Permasalahan :
Mengapa kenaikan pertamax berdampak dengan menurunnya jumlah pendapatan PT.Pertamina ?

Analisis:
Kenaikan BBM khususnya untuk jenis pertamax telah menjadi buah bibir untuk sebagian kalangan masyarakat . Bukan hanya dampak negatif yang berpengaruh unuk masyarakat , tapi untuk PT.Pertamina sendiri hal ini mengakibatkan dampak negatif . Kenaikan pertamax yang seharusnya dapat berdampak positif untuk PT.Pertamina , berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada . Pendapatan yang diperkirakan akan meningkat oleh PT.Pertamina dengan adanya kenaikan harga pertamax justru membuat pendapatan PT.Pertamina menjadi menurun drastis . Hal ini disebabkan karena jumlah konsumen Pertamax sebagian besar beralih ke Premium yang merupakan BBM bersubsidi . BBM bersubsidi yang notabene dikhususkan untuk kalangan menengah kebawah justru juga dinikmati oleh kalangan menengah ke atas yang semula merupakan pengguna pertamax . Kenaikan pertamax yang sangat tinggi di kondisi perekonomian saat ini , membuat banyak masyarakat bahkan yang bisa dikategorikan kalangan menengah ke atas berpikir 2 kali untuk membeli pertamax . Oleh karena itu banyak yang beralih ke premium . Hal ini secara langsung berdampak dengan menurunnya jumlah pendapatan PT.Pertamina . Untuk bisa lebih memahami mengenai penurunan tersebut saya akan memberikan contoh sebagai bahan ilustrasi .
Pada awalnya harga pertamax sebesar Rp 6.000,- per liter dan harga premium sebesar Rp 4500,- per liter , jika jumlah konsumen sebanyak 1000 orang maka perhitungan pendapatan kotor seperti berikut :
Pertamax = 1000 * 6000 = 6.000.000
Premium = 1000 * 4500 = 4.500.000 +
10.500.000
Jadi jumlah pendapatan PT.Pertamina dimisalkan sebesar Rp 10.500.000 sebelum adanya kenaikan harga pertamax .

Tapi dengan adanya kenaikan harga pertamax yang menjadi Rp 8.000,- per liter maka jumlah konsumen yang semula berjumlah 1000 orang , menjadi 400 orang dan 600 orang beralih ke premium sehingga jumlah konsumen premium menjadi bertambah sebanyak 1600 maka perhitungan pendapatan kotornya menjadi seperti berikut :
Pertamax = 200 * 8000 = 1.600 .000
Premium = 1800*4500 = 8.100 .000+
9.700.0000
Jadi ada penurunan sebesar 800.000 , hal ini akan cukup signifikan jika jumlah konsumen nyata akan melebihi jumlah contoh diatas .

Solusi :
Pemerintah seharusnya dapat lebih mempertimbangkan tentang permasalahan kenaikan pertamax agar para konsumen pertamax tidak lagi menggunakan BBM bersubsidi . Selain itu , indikator pemakai yang berhak untuk BBM bersubsidi agar lebih diperjelas bagaiaman org yang berhak untuk BBM bersubsidi tersebut . Karena bukan berarti pemakai kendaraan roda 2 adalah orang kalangan menengah ke bawah , tetapi banyak juga yang merupakan dari kalangan menengah ke atas , dan tidak selamanya pengguna kendaraan roda 4 adalah orang dari kalangan atas , tapi bisa juga merupakan konsumen dari golongan menengah seperti supir angkot yang berhak untuk mendapatkan BBM bersubsidi tersebut . Dengan banyaknya pengguna BBM bersubsidi yang sebagian merupakan konsumen dari golongan menengah ke atas , akan memurunkan jumlah pendapatan nasional karena banyak jumlah yang harus disubsidi oleh pemerintah . Oleh karena itu seharusnya kenaikan Pertamax atau BBM lainnya kecuali premium harus di setarakan dengan kenaikan harga premium , atau kenaikan pertamax dan membuat premium menjadi BBM bersubsidi seharusnya diseimbangkan dengan indikator siapa saja yang berhak mendapatkan BBM bersubsidi dan lebih diperketat untuk kebijakan itu .

28 November 2011

Analisis Jurnal

Diposting oleh Widya_Mauretya di 23.50 0 komentar


Proses Produksi Kaos C59 Sebagai Produk Lokal yang Dapat Menembus

Pasar Luar Negeri

Lisa Aprilia

TEMA / TOPIK PENELITIAN

Keadaan usaha di pabrik kaos C59


JUDUL PENELITIAN

Proses Produksi Kaos C59 Sebagai Produk Lokal yang Dapat Menembus Pasar Luar Negeri



LATAR BELAKANG PENELITIAN

Perkembangan zaman telah merubah gaya hidup sesorang untuk dapat hidup lebih baik. Diantaranya yaitu kebutuhan sandang ( pakaian ). Seiring perubahan waktu kebutuhan pakaian pun mengalami perubahan. Pada saat ini kebutuhan akan kaos mengalami peningkatan karena pada saat ini kaos merupakan jenis pakaian yang sangat cocok untuk dipakai kapan saja. untuk itu saya mencoba untuk menganalisis kegiatan produksi di pabrik pembuatan kaos C59 sehingga kita dapat mengetahui perkembangan kaos C59.



HIPOTESIS PENELITIAN

Dengan diadakannya Penelitian di Industri pabrik C 59 di Bandung, maka kita akan mengetahui tentang sejarah singkat dan proses pembuatan baju dari bahan mentah sampai bahan siap pakai.



TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui proses pembuatan baju dari bahan mentah sampai bahan siap jadi.

2. Mengetahui tujuan pemasaran produk C 59.

3. Mengetahui hasil produksi yang diproduksi pabrik C 59


SUMBER DATA PENELITIAN

Untuk menganalisi kegiatan proses produksi kaos C59 maka diadakan penelitian langsung di pabrik C59 yang terletak di Bandung.

MODEL PENELITIAN

1. Metode Observasi

Yaitu cara memperoleh data pengamatan langsung dari objek wisata.

2. Metode Literaturisasi

Yaitu cara memperoleh data dengan membaca buku-buku yang berhubungan denganpabrik C 59.

3. Metode Tanya Jawab

Yaitu cara memperoleh data-data dengan cara bertanya ataupun meminta penjelasandari pegawai yang bekerja di pabrik

HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

Proses Produksi

I. P Potong

Proses potong merupakan proses pertama yang dilakukan, dalam proses iniketerangan pada lembar kerja di realisasikan ke dalam bentuk potongan kaos sesuaidengan model yang diminta. Jumlah potongan yang dapat dihasilkan dalam seharikurang lebih 2500 potong untuk oblong biasa (sport/raglan). Tata cara yang dilakukanoleh operator potong sebelum kain tersebut dipotong adalah sebagai berikut :

a. Memeriksa lembar kerja perintah kerja potong yang bertujuan untuk mempersiapkan jenis bahan/kain yang dipotong sesuai dengan permintaan.

b. Bahan yang sudah disiapkan tersebut, dihampar pada meja potong sampai denganjumlah potongan yang diminta.

c. Dipola, yaitu bahan tersebut digambar modelnya di atas kain yang paling atasdengan memakai sejenis kapur.

d. C utting , yaitu bahan yang sudah dipola tersebut dipotong mengikuti pola yangsudah ada.

e. Bahan yang sudah dipotong dipisah-pisah sesuai keterangan warna bahan per order,karena pada saat memotong bisa terdiri dari beberapa order. Bahan tersebutselanjutnya diberi kode dengan menempelkan nomor order pada selembar kertas diujung ikatan kain, supaya tidak tercampur

I. S Sortir

Tujuan dari proses ini adalah untuk menghindari adanya cacat kain, sebelumbahan tersebut disablon baik berupa goresan maupun lubang-lubang, juga untuk lebihmemudahkan bagian sablon dalam proses printing, karena di bagian sortir badan kainyang akan disablon sudah dipisah sesuai keterangan pada LEMBAR KERJA ORDER.

III. Gambar

Dari sekian yang ada nampaknya bagian ini yang paling vital, karena didalamnya terdapat beberapa unsur yang sangat berhubungan dengan bagian yanglainnya, mulai dari afdruk, stel, sablon serta keindahan dari gambar yang dihasilkan.Waktu yang diperlukan untuk bagian ini dalam kondisi normal adalah 2-3 hari.

I . Afdruk

Untuk gambar yang sudah menjadi klise berarti sudah siap untuk diafdruk, klisetersebut harus disortir dahulu yang bertujuan untuk menentukan ukuran screen yangakan dipakai. Penentuan ukuran screen ini disesuaikan dengan besarnya gambar yangakan dicetak. Dalam proses afdruk ada beberapa tahap yang harus ditempuh sebelumscreen siap distel, diantaranya :

· Penyortiran gambar (seperti uraian di atas)

· Pemolesan screen dengan SUPER-X yang bertujuan agar gambar dari klise yangakan diafdruk bisa keluar, tetapi terlebih dahulu harus dikeringkan lagi setelahproses pemolesan tersebut.

· Penyinaran, yang bertujuan menyinari screen yang sudah ditempeli dengan kliseagar gambarnya bisa keluar/ada dalam screen.

· Penyemprotan, dalam tahap ini screen yang sudah selesai disinari disemprotdengan air agar partikel-partikel screen (monil) dapat lepas sehingga membentuk gambar seperti pada klise. Dalam proses ini operator harus berhati-hati supayascreen tidak sampai jebol/rusak.

· Pengeringan sekaligus penambalan, Screen yang masih dalam keadaan basahsetelah disemprot dijemur/dioven agar cepat kering, yang selanjutnya screentersebut ditambal dengan sejenis obat yang berguna menutup screen yang bocor dan bilamana proses tersebut sudah selesai berarti sudah siap untuk distel.

V. Stel

Tujuan dari proses ini agar gambar yang disablon letak gambarnya bisa pasantara tiap warna, karena dalam satu gambar bisa terdiri dari beberapa warna. Carayang biasa dilakukan biasanya dengan mencoba menyablonnya pada selembar kainputih agar hasil sablonnya bisa lebih jelas kelihatan. Kemudian tiap screen yang akandistel posisi gambarnya dibuat pas dengan gambar pada kain tersebut. Kapasitas stelnormal sehari mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB adalah 24 order.Waktu yang diperlukan proses ini 1 (satu) hari dalam kondisi normal.

VI . Sablon

Proses ini dapat terlaksana bila didukung oleh 3 faktor yaitu bahan yang akandisablon, obat, dan screen yang sudah distel Untuk setiap operator sablon didampingioleh dua orang pembantu/knek, bilamana satu knek atau sebaliknya tidak hadir, prosestersebut tidak bisa jalan, sehingga kerjasama dan kekompakan sangat perlu padabagian ini, mengingat sistem kerjanya TEAM WORK. Kapasitas normal untuk bagian sablon per hari dapat mencapai 8.000 potong, sudah termasuk TS (tanpasambungan) untuk interval waktu 24 jam.

VII . Press/setrika

Pada tahap ini bahan yang sudah disablon harus dipress terlebih dahulu agar hasil sablonnya lebih bisa tahan lama dan tidak bau obat/cat sablon. Dalam proses ininampaknya tidak terlalu banyak kendala yang berarti dan waktu yang diperlukanadalah 1 (satu) hari dengan kapasitas perhari mencapai 3.000-4.000 potong.

VIII. Jahit/obras

Bahan/kain yang sudah disablon disambung agar menjadi kaos yang yang sudahjadi (siap pakai). Perlu diketahui sebelum diobras, kain yang siap tersebut dicocokkandahulu kode bahannya, karena untuk setiap pemotongan bahan, warna kainnya tidak bisa sama (tidak matching) baru setelah itu

IX. F Finishing

Tujuan dari proses ini adalah untuk membersihkan kaos/ oblong dari benabgatau pun kotor- kotore yang masih bisa di bersihkan dan untuk merapikan kaos/oblong tersebut dilipat untuk selanjutnya dimasukan kedalam plastic seal sampaidengan siap paket/ kirim.

Paket

Paket ini merupakan proses paling akhir dari rangkaian proses produksiyang ada, dan barang yang sudah packing dari bagian finishing dikirim kesetiapcabang dengan cara dikirim langsung oleh bagian ekspedisi/paket atau bisa denganmelalui jasa pengirim

KESIMPULAN PENELITIAN

Untuk memulai usaha harus dilakukan dari dasar sehingga akan menjadi sukses. Produk yang berkualitas maka akan memperoleh penghargaan dari konsumen . Oleh karena itu , perlu adanya kegiatan kontrol yang baik untuk setiap kegiatan produksi yang dilakukan .

7 November 2011

REVOLUSI KAOS C59

Diposting oleh Widya_Mauretya di 22.49 0 komentar

Perkembangan zaman telah merubah gaya hidup sesorang untuk dapat hidup lebih baik. Diantaranya yaitu kebutuhan sandang ( pakaian ). Seiring perubahan waktu kebutuhan pakaian pun mengalami perubahan. Pada saat ini kebutuhan akan kaos mengalami peningkatan karena pada saat ini kaos merupakan jenis pakaian yang sangat cocok untuk dipakai kapan saja. untuk itu saya mencoba untuk menganalisis jumlah permintaan dan produksi kaos yang pada kali ini saya mengambil contoh kaos C59.

Kaos C59 merupakan hasil karya produsen kota Bandung. Perkembangannya pun mengalami pelesatan yang luar biasa. Hal ini dikarenakan kebutuhan orang untuk memakai kaos yang harganya terjangkau tapi tetap bermerk. Kaos C59 dapat menyaingi kaos-kaos sejenisnya seperti Joger maupun Dagadu yang hanya mampu menembus pasar lokal , sedangkan C59 sendiri sudah mampu menembus pasar ekspor, C59 telah membuka outlet di beberapa Negara.

Membahas mengenai jumlah produksi dan permintaan terhadap kaos C59 , saya akan mencoba memaparkan berapa banyak produksi dalam setahun dan jumlah permintaan kaos C59, serta dampak penentuan harga eceran tertinggi terhadap penjualan kaos C59 .

Dalam sebulan, produsen C59 dapat memproduksi sekitar 60 ribu pieces kaos, dengan rata – rata jumlah permintaan sekitar 40 ribu pieces, dan harga yang ditawarkan adalah Rp60 ribu / pieces. Jika digambarkan dalam bentuk kurva maka harga keseimbangan akan dicapai pada harga Rp60 ribu dan kuantitas barang sebanyak 40 ribu pieces . Oleh karena itu permintaan konsumen dapat terpenuhi .


Untuk menghindari kenaikan harga kaos penjualan di setiap distro pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi. Pemerintah menetapkan harga sebesar Rp 50000 , maka dampak dari penetapan harga eceran tertinggi itu adalah terjadinya shortage,karena dengan menurunnya harga kaos tersebut otomais jumlah permintaaan pun akan meningkat , namun kapasitas produksi hanya mencapai 60.000 pieces/bulan . Oleh karena itu akan terjadi kekurangan kuantitas untuk memenuhi permintaan konsumen . Tetapi pada kenyataannya , produsen C59 dapat memenuhi jumlah permintaan konsumen , sehingga terjadi surplus barang . Untuk menangani surplus tersebut produsen C59 pun melakukan ekspor barang ke berbagai Negara , tidak hanya pasar lokal tapi pasar Internasional .

5 November 2011

Faktor Penyebab bergesernya Kurva Penawaran

Diposting oleh Widya_Mauretya di 19.12 0 komentar


Dalam ilmu Ekonomi istilah Penawaran ( supply ) sudah tidak asing lagi , karea salah satu kegiatan perekonomian yang sangat berdampak besar selain Permintaan ( demand ) adalah Penawaran( supply ) . Penawaran itu sendiri mempunyai pengertian sebagai suatu kegiatan penjual untuk memproduksi dan menjual berbagai barang dalam kuantitas dan tingkat harga yang berbeda pada waktu tertentu . Penawaran sendiri mempunyai hukum yang berbunyi “ apabila harga barang naik maka barang yang ditawarkan juga akan naik , dan jika harga barang turun maka barang yang ditawarkan juga akan turun “ . Berdasarkan hukum tersebut , dapat diartikan bahwa perubahan jumlah barang yang ditawarkan akan berubah seiring dengan perubahan harga , sehingga bentuk kurva hanya akan mengalami perubahan di sepanjang kurva penawaran ( supply curve ) . Tetapi dalam suatu jangka waktu tertentu , Kurva penawaran tidak akan selalu berubah sepanjang kurva tersebut . tetapi akan mengalami suatu pergeseran . Pergeseran itu sendiri dapat disebabkan oleh banyak hal yang biasa disebut sebagai faktor – faktor penyebab bergesernya kurva penawaran ( factors that cause the supply curve to shift ) .

Faktor – faktor tersebut seperti :

1 . Harga Sumber Daya ( Price of Relevan Resources )

2 . Tekhnologi ( Technology )

3 . Jumlah Pembeli ( Number of Sellers )

4 . Ekspetasi Harga di Masa Depan ( Expectation of Future Prices )

5 . Pajak dan Subsidi ( Taxes and Subsidies )

6 . Kebijakan Pemerintah ( Government Restrictions )

Faktor – faktor tersebutlah yang dapat menyebabkan suatu kurva penawaran mengalami pergeseran . Untuk lebih memahami tentang hubungan antara faktor – faktor tersebut dan dampaknya terhadap pergeseran kurva , saya akan memberikan contoh dari suatu kegiatan ekonomi yang menyebakan pergeseran kurva penawaran tersebut . Sebagai contoh anggaplah gambar diatas merupakan kurva penawaran terhadap penjualan Beras . Dari gambar (a) dapat dilihat bahwa jumlah beras yang ditawarkan pada tingkat harga $25 sebanyak 600 lalu mengalami pergeseran menjadi 900 pada tingkat harga $25 , hal ini dapat disebabkan beberapa faktor diantaranya yaitu perkembangan teknologi . Dengan adanya perkembangan teknologi persediaan beras akan menjadi semakin banyak oleh karena itu para produsen dapat menjual beras lebih banyak di tingkat harga tersebut . Selain itu adanya Ekspetasi Harga di masa depan juga mempengaruhi pergeseran kurva penawaran (a) . Jika produsen mempunyai pandangan bahwa harga beras akan turun di masa mendatang , Maka sebisa mungkin produsen akan menjual barangnya lebih banyak di masa kini dengan tingkat harga yang sama . Contoh tersebut menggambarkan bahwa faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan lebih banyak di tingkat harga yang sama . Selain mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan lebih banyak , diantara faktor – faktor tersebut juga dapat mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan lebih sedikit pada tingkat harga yang sama . Sebagai contoh dari gambar (b) dapat dilihat bahwa jumlah beras yang ditawarkan pada tingkat harga $25 sebanyak 600 lalu menglami pergeseran menjadi 300 di tingkat harga yang sama , hal ini diantaranya bisa disebabkan oleh adanya harga sumber daya . Jika untuk mengolah padi menjadi beras membutuhkan modal yang banyak maka para produsen akan menurunkan jumlah kuantitas penawaran terhadap beras dengan tingkat harga yang sama . Selain faktor harga sumber daya , ekspetasi harga di masa depan juga mempunyai pengaruh yang besar . Jika produsen menganngap bahwa harga beras akan mengalami peningkatan di masa mendatang maka sebisa mungkin produsen akan mengurangi jumlah kuantitas beras yang ditawarkan dari 600 menjadi 300 , sehingga pada saat harga beras naik , jumlah beras yang ditawarkan akan ditingkatkan kembali . Itulah diantaranya hubungan antara faktor penyebab pergerseran kurva penawaran dengan pergeseran kurva penawaran . Hal ini membuktikan bahwa tidak selamanya kurva penawaran hanya akan berubah seiring perubahan harga , tetapi juga akan mengalami pergeseran karena adanya faktor-faktor penyebab pergeseran tersebut .

Price Ceiling & Price Floor

Diposting oleh Widya_Mauretya di 05.33 0 komentar

Price floor

Harga Eceran Terendah ( Price Floor ) adalah Harga terendah yang ditetapkan oleh pemerintah yang bertujuan untuk melindungi produsen . Dengan kata lain , konsumen tidak boleh membeli dibawah harga tersebut . Price Floor sendiri dapat mengakibatkan terjadinya kelebihan ( Surplus ) . Untuk lebih memahami mengapa Harga Eceran Terendah dapat menyebabkan surplus kita dapat lihat kurva diatas . Sebagai contoh , dimisalkan bahwa diatas adalah kurva equilibrium untuk komoditi beras . Pada awalnya atau harga keseimbangan beras adalah $15 , kuantitas barang sebanyak 130 . Selanjutnya , Pemerintah menetapkan Harga Eceran Terendah( Price Floor ) sebesar $20 , Dengan demikian akan terjadi surplus , karena pada tingkat harga $20 jumlah barang yang ditawarkan sebanyak 180 , sedangkan jumlah permintaan hanya sebesar 90 . Oleh karena itu terjadi kelebihan ( surplus ) penawaran sebesar 90 . Untuk mengatasi kelebihan penawaran tersebut , pemerintah biasanya akan melakukan pembelian langsung kepada petani .




Price Ceiling

Terkadang mekanisme pasar menghasilkan harga yang dapat merugikan konsumen dan merugikan produsen . Oleh karena itu butuh adanya suatu campur tangan pemerintah dalam penentuan harga . Bentuk campur tangan pemerintah itu melalui suatu kebijakan penetapan harga eceran tertinggi ( price ceiling ) . Harga Eceran Tertinggi ( Price Ceiling ) adalah harga tertinggi yang ditetapkan oleh pemerintah yang bertujuan untuk melindungi konsumen . Dengan kata lain , penjual dilarang untuk menetapkan harga barang diatas harga eceran tertinggi . Price Ceiling sendiri dapat mengakibatkan terjadinya kekurangan ( shortage ) .

Untuk lebih memahami mengapa Harga Eceran tertinggi ( Price Ceiling ) dapat menyebabkan kekurangan ( shortage ) , kita dapat melihat kurva equilibrium diatas . Dimisalkan bahwa diatas adalah kurva equilibrium untuk rokok . Diatas dapat kita lihat bahwa pada awalnya atau harga keseimbangan rokok sebesar $12 . Kuantitas yang diperjualbelikan adalah sebanyak 150 . Selanjutnya , Pemerintah menetapkan bahwa Harga Eceran Tertinggi ( Price Ceiling ) adalah sebesar $8 . Akibat dari penetapan Harga Eceran Tertinggi adalah terjadinya Shortage , karena pada saat Pemerintah menetapkan bahwa Harga Eceran Tertinggi adalah $8 , jumlah permintaan di tingkat harga tersebut adalah 190 , sedangkan barang yang ditawarkan sebanyak 100 . Oleh karena itu terjadi kelebihan permintaan sebanyak 90 . Kelebihan permintaan ini dapat diatasi dengan impor . Dan tujuan dari penetapan Harga Eceran Tertinggi itu sendiri adalah untuk mencapai harga yang tidak merugikan produsen maupun konsumen .


Faktor Penyebab bergesernya Kurva Penawaran

Diposting oleh Widya_Mauretya di 05.25 1 komentar


Dalam ilmu Ekonomi istilah Penawaran ( supply ) sudah tidak asing lagi , karea salah satu kegiatan perekonomian yang sangat berdampak besar selain Permintaan ( demand ) adalah Penawaran ( supply ) . Penawaran itu sendiri mempunyai pengertian sebagai suatu kegiatan penjual untuk memproduksi dan menjual berbagai barang dalam kuantitas dan tingkat harga yang berbeda pada waktu tertentu . Penawaran sendiri mempunyai hukum yang berbunyi “ apabila harga barang naik maka barang yang ditawarkan juga akan naik , dan jika harga barang turun maka barang yang ditawarkan juga akan turun “ . Berdasarkan hukum tersebut , dapat diartikan bahwa perubahan jumlah barang yang ditawarkan akan berubah seiring dengan perubahan harga , sehingga bentuk kurva hanya akan mengalami perubahan di sepanjang kurva penawaran ( supply curve ) . Tetapi dalam suatu jangka waktu tertentu , Kurva penawaran tidak akan selalu berubah sepanjang kurva tersebut . tetapi akan mengalami suatu pergeseran . Pergeseran itu sendiri dapat disebabkan oleh banyak hal yang biasa disebut sebagai faktor – faktor penyebab bergesernya kurva penawaran ( factors that cause the supply curve to shift ) .

Faktor – faktor tersebut seperti :

1 . Harga Sumber Daya ( Price of Relevan Resources )

2 . Tekhnologi ( Technology )

3 . Jumlah Pembeli ( Number of Sellers )

4 . Ekspetasi Harga di Masa Depan ( Expectation of Future Prices )

5 . Pajak dan Subsidi ( Taxes and Subsidies )

6 . Kebijakan Pemerintah ( Government Restrictions )

Faktor – faktor tersebutlah yang dapat menyebabkan suatu kurva penawaran mengalami pergeseran . Untuk lebih memahami tentang hubungan antara faktor – faktor tersebut dan dampaknya terhadap pergeseran kurva , saya akan memberikan contoh dari suatu kegiatan ekonomi yang menyebakan pergeseran kurva penawaran tersebut . Sebagai contoh anggaplah gambar diatas merupakan kurva penawaran terhadap penjualan Beras . Dari gambar (a) dapat dilihat bahwa jumlah beras yang ditawarkan pada tingkat harga $25 sebanyak 600 lalu mengalami pergeseran menjadi 900 pada tingkat harga $25 , hal ini dapat disebabkan beberapa faktor diantaranya yaitu perkembangan teknologi . Dengan adanya perkembangan teknologi persediaan beras akan menjadi semakin banyak oleh karena itu para produsen dapat menjual beras lebih banyak di tingkat harga tersebut . Selain itu adanya Ekspetasi Harga di masa depan juga mempengaruhi pergeseran kurva penawaran (a) . Jika produsen mempunyai pandangan bahwa harga beras akan turun di masa mendatang , Maka sebisa mungkin produsen akan menjual barangnya lebih banyak di masa kini dengan tingkat harga yang sama . Contoh tersebut menggambarkan bahwa faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan lebih banyak di tingkat harga yang sama . Selain mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan lebih banyak , diantara faktor – faktor tersebut juga dapat mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan lebih sedikit pada tingkat harga yang sama . Sebagai contoh dari gambar (b) dapat dilihat bahwa jumlah beras yang ditawarkan pada tingkat harga $25 sebanyak 600 lalu menglami pergeseran menjadi 300 di tingkat harga yang sama , hal ini diantaranya bisa disebabkan oleh adanya harga sumber daya . Jika untuk mengolah padi menjadi beras membutuhkan modal yang banyak maka para produsen akan menurunkan jumlah kuantitas penawaran terhadap beras dengan tingkat harga yang sama . Selain faktor harga sumber daya , ekspetasi harga di masa depan juga mempunyai pengaruh yang besar . Jika produsen menganngap bahwa harga beras akan mengalami peningkatan di masa mendatang maka sebisa mungkin produsen akan mengurangi jumlah kuantitas beras yang ditawarkan dari 600 menjadi 300 , sehingga pada saat harga beras naik , jumlah beras yang ditawarkan akan ditingkatkan kembali . Itulah diantaranya hubungan antara faktor penyebab pergerseran kurva penawaran dengan pergeseran kurva penawaran . Hal ini membuktikan bahwa tidak selamanya kurva penawaran hanya akan berubah seiring perubahan harga , tetapi juga akan mengalami pergeseran karena adanya faktor-faktor penyebab pergeseran tersebut .

22 Oktober 2011

Globalisasi Ekonomi

Diposting oleh Widya_Mauretya di 03.49 0 komentar

Pengertian Globalisasi itu sendiri sebenarnya menuju terhadap hal yang tidak ada batasan , maksudnya dalam menjalani hal atau bertukar pemikiran maupun kebudayaan tidak terbentur perbedaan Negara salah satu contohnya Globalisasi Ekonomi . Globalisasi Ekonomi setidaknya merupakan salah satu dampak dari adanya kebutuhan yang tidak dapat terpenuhi dalam suatu Negara . Globalisasi ekonomi itu sendiri dapat berupa perdagangan bebas . Dengan adanya Globalisasi Ekonomi diharapkan dapat membawa perubahan ke arah yang lebih positif . Tapi pada kenyataanya perkembanga Globalisasi Ekonomi ini memberikan suatu dampak negative . Berikut kelebihan dan kekurangan adanya Globalisasi Ekonomi menurut Wahyu Ishadirno (http://ishardino.blogspot.com/2010/04/analisis-fenomena-globalisasi-ekonomi.html)

Kelebihan :

1. Produksi global dapat ditingkatkan Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.

2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat di suatu Negara Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.

3. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.

4. Memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.

5. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.

Kekurangan :

1. Menghambat pertumbuhan sektor produksi Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat.

2. Memperburuk neraca pembayaran Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.

3. Sektor keuangan semakin tidak stabil Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

4. Memperburuk proses pertumbuhan ekonomi jangka panjang Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.

.

10 Desember 2011

Pengaruh Pendapatan Ruas Jalan Tol Lingkar Jawa

0 komentar

Jalan tol Lintas Jawa atau yang lebih dikenal dengan Jalan Tol Trans Jawa adalah jaringan jalan tol yang menghubungkan kota – kota di pulau jawa . Jalan Tol ini menghubungkan dua kota besar di Indonesia , Jakarta dan Surabaya melalui jalan tol . Pemerintah merencankan pembangunan jalan tol Trans Jawa sekitar 1000 km yang menghubungkan Jakarta hingga Surabaya . Diantaranya ruas jalan tol tersebut adalah :

1. Jalan Tol Jakarta-Cikampek 72 Km (beroperasi sejak 1988)

2. Jalan Tol Cikampek-Palimanan 116 Km (direncanakan selesai september 2014)

3. Jalan Tol Palimanan-Kanci 26,3 Km (beroperasi sejak 1998)

4. Jalan Tol Kanci-Pejagan 35 Km (beroperasi sejak 26 Januari 2010)

5. Jalan Tol Pejagan-Pemalang 57,50 Km (direncanakan operasi 2011)

6. Jalan Tol Pemalang-Batang 39 Km (direncanakan operasi 2011)

7. Jalan Tol Batang-Semarang 75 Km (direncanakan operasi 2011)

8. Jalan Tol Semarang-Solo 75,7 Km (seksi I Semarang-Ungaran diresmikan November 2011, seksi II, III, IV direncanakan 2012)

9. Jalan Tol Solo-Ngawi 20,9 Km

10. Jalan Tol Ngawi-Kertosono 49,51 Km

11. Jalan Tol Kertosono-Mojokerto 41,65 Km (rencana operasi 2012)

12. Jalan Tol Mojokerto-Surabaya 34 Km (Seksi 1A beroperasi sejak 27 Agustus 2011, seksi berikutnya rencanan operasi 2013)

Ruas jalan tol tersebut merupakan proyek yang belum terselesaikan sepenuhnya , karena hanya sebagian yang baru terselesaikan . Tapi diperkirakan proyek ini akan selesai pada tahun 2014 . Pembangunan yang akan menghabiskan biaya ratusan milyar ini diharapkan akan menghasilkan efisisensi. Efisisensi yag dimaksud disini adalah dengan dibangunya ruas Tol Lingkar Jawa diharapkan dapat memberikan kemudahan untuk masyarakat yang akan berpergian menuju Jakarta – Surabaya maupun sebaliknya . Sementara itu , efisiensi yang dilakukan tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah Pendapatan Negara (Income) , yang selanjutnya akan meningkatkan tingkat konsumsi dan tingkat Investasi negara . Untuk lebih memahami mengenai pengaruh antara perubahan pendapatan dengan tingkat konsumsi dan tingkat investasi yang dilakukan berikut kurva yang menggambarkan hubungan tersebut .



Dari kurva tersebut dapat digambarkan bahwa pada saat tingkat pendapatan berada di Ya yang berarti tingkat konsumsi tetap . Sehingga jumlah pendapatan hanya bisa dilakukan untuk konsumsi . Kemudian tingkat pendapatan bertambah menjadi Ye, peningkatan ini menyebabkan jumlah konsumsi dapat terpenuhi dan dapat melakukan Investasi , keadaan inilah yang dinamakan Equilibrium dimana Y = C + I . Kemudian dengan bertambahnya pembangunan tol , diharapkan akan meningkatkan jumlah pendapatan seperti kurva Yp yang membuat jumlah konsumsi dan investasi juga akan meningkat . Karena jumlah konsumsi maupun investasi meningkat diharapkan stabilisasi nasional dapat terjadi . Oleh karena itu , agar semua dapat tercapai diharapkan proyek Jalan Tol Lingkar Jawa ini dapat cepat terselesaikan sehingga tidak hanya dapat membantu masyarakat pengguna Jalan Tol , tetapi juga dapat membantu semua masyarakat . Karena meningkatnya Pendapatan yang berasal dari jalan tol tersebut merupakan salah satu kontribusi untuk membangun perekonomian Indonesia

8 Desember 2011

Pertamax naik , pendapatan Pertamina pun turun drastis

0 komentar
Permasalahan :
Mengapa kenaikan pertamax berdampak dengan menurunnya jumlah pendapatan PT.Pertamina ?

Analisis:
Kenaikan BBM khususnya untuk jenis pertamax telah menjadi buah bibir untuk sebagian kalangan masyarakat . Bukan hanya dampak negatif yang berpengaruh unuk masyarakat , tapi untuk PT.Pertamina sendiri hal ini mengakibatkan dampak negatif . Kenaikan pertamax yang seharusnya dapat berdampak positif untuk PT.Pertamina , berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada . Pendapatan yang diperkirakan akan meningkat oleh PT.Pertamina dengan adanya kenaikan harga pertamax justru membuat pendapatan PT.Pertamina menjadi menurun drastis . Hal ini disebabkan karena jumlah konsumen Pertamax sebagian besar beralih ke Premium yang merupakan BBM bersubsidi . BBM bersubsidi yang notabene dikhususkan untuk kalangan menengah kebawah justru juga dinikmati oleh kalangan menengah ke atas yang semula merupakan pengguna pertamax . Kenaikan pertamax yang sangat tinggi di kondisi perekonomian saat ini , membuat banyak masyarakat bahkan yang bisa dikategorikan kalangan menengah ke atas berpikir 2 kali untuk membeli pertamax . Oleh karena itu banyak yang beralih ke premium . Hal ini secara langsung berdampak dengan menurunnya jumlah pendapatan PT.Pertamina . Untuk bisa lebih memahami mengenai penurunan tersebut saya akan memberikan contoh sebagai bahan ilustrasi .
Pada awalnya harga pertamax sebesar Rp 6.000,- per liter dan harga premium sebesar Rp 4500,- per liter , jika jumlah konsumen sebanyak 1000 orang maka perhitungan pendapatan kotor seperti berikut :
Pertamax = 1000 * 6000 = 6.000.000
Premium = 1000 * 4500 = 4.500.000 +
10.500.000
Jadi jumlah pendapatan PT.Pertamina dimisalkan sebesar Rp 10.500.000 sebelum adanya kenaikan harga pertamax .

Tapi dengan adanya kenaikan harga pertamax yang menjadi Rp 8.000,- per liter maka jumlah konsumen yang semula berjumlah 1000 orang , menjadi 400 orang dan 600 orang beralih ke premium sehingga jumlah konsumen premium menjadi bertambah sebanyak 1600 maka perhitungan pendapatan kotornya menjadi seperti berikut :
Pertamax = 200 * 8000 = 1.600 .000
Premium = 1800*4500 = 8.100 .000+
9.700.0000
Jadi ada penurunan sebesar 800.000 , hal ini akan cukup signifikan jika jumlah konsumen nyata akan melebihi jumlah contoh diatas .

Solusi :
Pemerintah seharusnya dapat lebih mempertimbangkan tentang permasalahan kenaikan pertamax agar para konsumen pertamax tidak lagi menggunakan BBM bersubsidi . Selain itu , indikator pemakai yang berhak untuk BBM bersubsidi agar lebih diperjelas bagaiaman org yang berhak untuk BBM bersubsidi tersebut . Karena bukan berarti pemakai kendaraan roda 2 adalah orang kalangan menengah ke bawah , tetapi banyak juga yang merupakan dari kalangan menengah ke atas , dan tidak selamanya pengguna kendaraan roda 4 adalah orang dari kalangan atas , tapi bisa juga merupakan konsumen dari golongan menengah seperti supir angkot yang berhak untuk mendapatkan BBM bersubsidi tersebut . Dengan banyaknya pengguna BBM bersubsidi yang sebagian merupakan konsumen dari golongan menengah ke atas , akan memurunkan jumlah pendapatan nasional karena banyak jumlah yang harus disubsidi oleh pemerintah . Oleh karena itu seharusnya kenaikan Pertamax atau BBM lainnya kecuali premium harus di setarakan dengan kenaikan harga premium , atau kenaikan pertamax dan membuat premium menjadi BBM bersubsidi seharusnya diseimbangkan dengan indikator siapa saja yang berhak mendapatkan BBM bersubsidi dan lebih diperketat untuk kebijakan itu .

28 November 2011

Analisis Jurnal

0 komentar


Proses Produksi Kaos C59 Sebagai Produk Lokal yang Dapat Menembus

Pasar Luar Negeri

Lisa Aprilia

TEMA / TOPIK PENELITIAN

Keadaan usaha di pabrik kaos C59


JUDUL PENELITIAN

Proses Produksi Kaos C59 Sebagai Produk Lokal yang Dapat Menembus Pasar Luar Negeri



LATAR BELAKANG PENELITIAN

Perkembangan zaman telah merubah gaya hidup sesorang untuk dapat hidup lebih baik. Diantaranya yaitu kebutuhan sandang ( pakaian ). Seiring perubahan waktu kebutuhan pakaian pun mengalami perubahan. Pada saat ini kebutuhan akan kaos mengalami peningkatan karena pada saat ini kaos merupakan jenis pakaian yang sangat cocok untuk dipakai kapan saja. untuk itu saya mencoba untuk menganalisis kegiatan produksi di pabrik pembuatan kaos C59 sehingga kita dapat mengetahui perkembangan kaos C59.



HIPOTESIS PENELITIAN

Dengan diadakannya Penelitian di Industri pabrik C 59 di Bandung, maka kita akan mengetahui tentang sejarah singkat dan proses pembuatan baju dari bahan mentah sampai bahan siap pakai.



TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui proses pembuatan baju dari bahan mentah sampai bahan siap jadi.

2. Mengetahui tujuan pemasaran produk C 59.

3. Mengetahui hasil produksi yang diproduksi pabrik C 59


SUMBER DATA PENELITIAN

Untuk menganalisi kegiatan proses produksi kaos C59 maka diadakan penelitian langsung di pabrik C59 yang terletak di Bandung.

MODEL PENELITIAN

1. Metode Observasi

Yaitu cara memperoleh data pengamatan langsung dari objek wisata.

2. Metode Literaturisasi

Yaitu cara memperoleh data dengan membaca buku-buku yang berhubungan denganpabrik C 59.

3. Metode Tanya Jawab

Yaitu cara memperoleh data-data dengan cara bertanya ataupun meminta penjelasandari pegawai yang bekerja di pabrik

HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

Proses Produksi

I. P Potong

Proses potong merupakan proses pertama yang dilakukan, dalam proses iniketerangan pada lembar kerja di realisasikan ke dalam bentuk potongan kaos sesuaidengan model yang diminta. Jumlah potongan yang dapat dihasilkan dalam seharikurang lebih 2500 potong untuk oblong biasa (sport/raglan). Tata cara yang dilakukanoleh operator potong sebelum kain tersebut dipotong adalah sebagai berikut :

a. Memeriksa lembar kerja perintah kerja potong yang bertujuan untuk mempersiapkan jenis bahan/kain yang dipotong sesuai dengan permintaan.

b. Bahan yang sudah disiapkan tersebut, dihampar pada meja potong sampai denganjumlah potongan yang diminta.

c. Dipola, yaitu bahan tersebut digambar modelnya di atas kain yang paling atasdengan memakai sejenis kapur.

d. C utting , yaitu bahan yang sudah dipola tersebut dipotong mengikuti pola yangsudah ada.

e. Bahan yang sudah dipotong dipisah-pisah sesuai keterangan warna bahan per order,karena pada saat memotong bisa terdiri dari beberapa order. Bahan tersebutselanjutnya diberi kode dengan menempelkan nomor order pada selembar kertas diujung ikatan kain, supaya tidak tercampur

I. S Sortir

Tujuan dari proses ini adalah untuk menghindari adanya cacat kain, sebelumbahan tersebut disablon baik berupa goresan maupun lubang-lubang, juga untuk lebihmemudahkan bagian sablon dalam proses printing, karena di bagian sortir badan kainyang akan disablon sudah dipisah sesuai keterangan pada LEMBAR KERJA ORDER.

III. Gambar

Dari sekian yang ada nampaknya bagian ini yang paling vital, karena didalamnya terdapat beberapa unsur yang sangat berhubungan dengan bagian yanglainnya, mulai dari afdruk, stel, sablon serta keindahan dari gambar yang dihasilkan.Waktu yang diperlukan untuk bagian ini dalam kondisi normal adalah 2-3 hari.

I . Afdruk

Untuk gambar yang sudah menjadi klise berarti sudah siap untuk diafdruk, klisetersebut harus disortir dahulu yang bertujuan untuk menentukan ukuran screen yangakan dipakai. Penentuan ukuran screen ini disesuaikan dengan besarnya gambar yangakan dicetak. Dalam proses afdruk ada beberapa tahap yang harus ditempuh sebelumscreen siap distel, diantaranya :

· Penyortiran gambar (seperti uraian di atas)

· Pemolesan screen dengan SUPER-X yang bertujuan agar gambar dari klise yangakan diafdruk bisa keluar, tetapi terlebih dahulu harus dikeringkan lagi setelahproses pemolesan tersebut.

· Penyinaran, yang bertujuan menyinari screen yang sudah ditempeli dengan kliseagar gambarnya bisa keluar/ada dalam screen.

· Penyemprotan, dalam tahap ini screen yang sudah selesai disinari disemprotdengan air agar partikel-partikel screen (monil) dapat lepas sehingga membentuk gambar seperti pada klise. Dalam proses ini operator harus berhati-hati supayascreen tidak sampai jebol/rusak.

· Pengeringan sekaligus penambalan, Screen yang masih dalam keadaan basahsetelah disemprot dijemur/dioven agar cepat kering, yang selanjutnya screentersebut ditambal dengan sejenis obat yang berguna menutup screen yang bocor dan bilamana proses tersebut sudah selesai berarti sudah siap untuk distel.

V. Stel

Tujuan dari proses ini agar gambar yang disablon letak gambarnya bisa pasantara tiap warna, karena dalam satu gambar bisa terdiri dari beberapa warna. Carayang biasa dilakukan biasanya dengan mencoba menyablonnya pada selembar kainputih agar hasil sablonnya bisa lebih jelas kelihatan. Kemudian tiap screen yang akandistel posisi gambarnya dibuat pas dengan gambar pada kain tersebut. Kapasitas stelnormal sehari mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB adalah 24 order.Waktu yang diperlukan proses ini 1 (satu) hari dalam kondisi normal.

VI . Sablon

Proses ini dapat terlaksana bila didukung oleh 3 faktor yaitu bahan yang akandisablon, obat, dan screen yang sudah distel Untuk setiap operator sablon didampingioleh dua orang pembantu/knek, bilamana satu knek atau sebaliknya tidak hadir, prosestersebut tidak bisa jalan, sehingga kerjasama dan kekompakan sangat perlu padabagian ini, mengingat sistem kerjanya TEAM WORK. Kapasitas normal untuk bagian sablon per hari dapat mencapai 8.000 potong, sudah termasuk TS (tanpasambungan) untuk interval waktu 24 jam.

VII . Press/setrika

Pada tahap ini bahan yang sudah disablon harus dipress terlebih dahulu agar hasil sablonnya lebih bisa tahan lama dan tidak bau obat/cat sablon. Dalam proses ininampaknya tidak terlalu banyak kendala yang berarti dan waktu yang diperlukanadalah 1 (satu) hari dengan kapasitas perhari mencapai 3.000-4.000 potong.

VIII. Jahit/obras

Bahan/kain yang sudah disablon disambung agar menjadi kaos yang yang sudahjadi (siap pakai). Perlu diketahui sebelum diobras, kain yang siap tersebut dicocokkandahulu kode bahannya, karena untuk setiap pemotongan bahan, warna kainnya tidak bisa sama (tidak matching) baru setelah itu

IX. F Finishing

Tujuan dari proses ini adalah untuk membersihkan kaos/ oblong dari benabgatau pun kotor- kotore yang masih bisa di bersihkan dan untuk merapikan kaos/oblong tersebut dilipat untuk selanjutnya dimasukan kedalam plastic seal sampaidengan siap paket/ kirim.

Paket

Paket ini merupakan proses paling akhir dari rangkaian proses produksiyang ada, dan barang yang sudah packing dari bagian finishing dikirim kesetiapcabang dengan cara dikirim langsung oleh bagian ekspedisi/paket atau bisa denganmelalui jasa pengirim

KESIMPULAN PENELITIAN

Untuk memulai usaha harus dilakukan dari dasar sehingga akan menjadi sukses. Produk yang berkualitas maka akan memperoleh penghargaan dari konsumen . Oleh karena itu , perlu adanya kegiatan kontrol yang baik untuk setiap kegiatan produksi yang dilakukan .

7 November 2011

REVOLUSI KAOS C59

0 komentar

Perkembangan zaman telah merubah gaya hidup sesorang untuk dapat hidup lebih baik. Diantaranya yaitu kebutuhan sandang ( pakaian ). Seiring perubahan waktu kebutuhan pakaian pun mengalami perubahan. Pada saat ini kebutuhan akan kaos mengalami peningkatan karena pada saat ini kaos merupakan jenis pakaian yang sangat cocok untuk dipakai kapan saja. untuk itu saya mencoba untuk menganalisis jumlah permintaan dan produksi kaos yang pada kali ini saya mengambil contoh kaos C59.

Kaos C59 merupakan hasil karya produsen kota Bandung. Perkembangannya pun mengalami pelesatan yang luar biasa. Hal ini dikarenakan kebutuhan orang untuk memakai kaos yang harganya terjangkau tapi tetap bermerk. Kaos C59 dapat menyaingi kaos-kaos sejenisnya seperti Joger maupun Dagadu yang hanya mampu menembus pasar lokal , sedangkan C59 sendiri sudah mampu menembus pasar ekspor, C59 telah membuka outlet di beberapa Negara.

Membahas mengenai jumlah produksi dan permintaan terhadap kaos C59 , saya akan mencoba memaparkan berapa banyak produksi dalam setahun dan jumlah permintaan kaos C59, serta dampak penentuan harga eceran tertinggi terhadap penjualan kaos C59 .

Dalam sebulan, produsen C59 dapat memproduksi sekitar 60 ribu pieces kaos, dengan rata – rata jumlah permintaan sekitar 40 ribu pieces, dan harga yang ditawarkan adalah Rp60 ribu / pieces. Jika digambarkan dalam bentuk kurva maka harga keseimbangan akan dicapai pada harga Rp60 ribu dan kuantitas barang sebanyak 40 ribu pieces . Oleh karena itu permintaan konsumen dapat terpenuhi .


Untuk menghindari kenaikan harga kaos penjualan di setiap distro pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi. Pemerintah menetapkan harga sebesar Rp 50000 , maka dampak dari penetapan harga eceran tertinggi itu adalah terjadinya shortage,karena dengan menurunnya harga kaos tersebut otomais jumlah permintaaan pun akan meningkat , namun kapasitas produksi hanya mencapai 60.000 pieces/bulan . Oleh karena itu akan terjadi kekurangan kuantitas untuk memenuhi permintaan konsumen . Tetapi pada kenyataannya , produsen C59 dapat memenuhi jumlah permintaan konsumen , sehingga terjadi surplus barang . Untuk menangani surplus tersebut produsen C59 pun melakukan ekspor barang ke berbagai Negara , tidak hanya pasar lokal tapi pasar Internasional .

5 November 2011

Faktor Penyebab bergesernya Kurva Penawaran

0 komentar


Dalam ilmu Ekonomi istilah Penawaran ( supply ) sudah tidak asing lagi , karea salah satu kegiatan perekonomian yang sangat berdampak besar selain Permintaan ( demand ) adalah Penawaran( supply ) . Penawaran itu sendiri mempunyai pengertian sebagai suatu kegiatan penjual untuk memproduksi dan menjual berbagai barang dalam kuantitas dan tingkat harga yang berbeda pada waktu tertentu . Penawaran sendiri mempunyai hukum yang berbunyi “ apabila harga barang naik maka barang yang ditawarkan juga akan naik , dan jika harga barang turun maka barang yang ditawarkan juga akan turun “ . Berdasarkan hukum tersebut , dapat diartikan bahwa perubahan jumlah barang yang ditawarkan akan berubah seiring dengan perubahan harga , sehingga bentuk kurva hanya akan mengalami perubahan di sepanjang kurva penawaran ( supply curve ) . Tetapi dalam suatu jangka waktu tertentu , Kurva penawaran tidak akan selalu berubah sepanjang kurva tersebut . tetapi akan mengalami suatu pergeseran . Pergeseran itu sendiri dapat disebabkan oleh banyak hal yang biasa disebut sebagai faktor – faktor penyebab bergesernya kurva penawaran ( factors that cause the supply curve to shift ) .

Faktor – faktor tersebut seperti :

1 . Harga Sumber Daya ( Price of Relevan Resources )

2 . Tekhnologi ( Technology )

3 . Jumlah Pembeli ( Number of Sellers )

4 . Ekspetasi Harga di Masa Depan ( Expectation of Future Prices )

5 . Pajak dan Subsidi ( Taxes and Subsidies )

6 . Kebijakan Pemerintah ( Government Restrictions )

Faktor – faktor tersebutlah yang dapat menyebabkan suatu kurva penawaran mengalami pergeseran . Untuk lebih memahami tentang hubungan antara faktor – faktor tersebut dan dampaknya terhadap pergeseran kurva , saya akan memberikan contoh dari suatu kegiatan ekonomi yang menyebakan pergeseran kurva penawaran tersebut . Sebagai contoh anggaplah gambar diatas merupakan kurva penawaran terhadap penjualan Beras . Dari gambar (a) dapat dilihat bahwa jumlah beras yang ditawarkan pada tingkat harga $25 sebanyak 600 lalu mengalami pergeseran menjadi 900 pada tingkat harga $25 , hal ini dapat disebabkan beberapa faktor diantaranya yaitu perkembangan teknologi . Dengan adanya perkembangan teknologi persediaan beras akan menjadi semakin banyak oleh karena itu para produsen dapat menjual beras lebih banyak di tingkat harga tersebut . Selain itu adanya Ekspetasi Harga di masa depan juga mempengaruhi pergeseran kurva penawaran (a) . Jika produsen mempunyai pandangan bahwa harga beras akan turun di masa mendatang , Maka sebisa mungkin produsen akan menjual barangnya lebih banyak di masa kini dengan tingkat harga yang sama . Contoh tersebut menggambarkan bahwa faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan lebih banyak di tingkat harga yang sama . Selain mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan lebih banyak , diantara faktor – faktor tersebut juga dapat mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan lebih sedikit pada tingkat harga yang sama . Sebagai contoh dari gambar (b) dapat dilihat bahwa jumlah beras yang ditawarkan pada tingkat harga $25 sebanyak 600 lalu menglami pergeseran menjadi 300 di tingkat harga yang sama , hal ini diantaranya bisa disebabkan oleh adanya harga sumber daya . Jika untuk mengolah padi menjadi beras membutuhkan modal yang banyak maka para produsen akan menurunkan jumlah kuantitas penawaran terhadap beras dengan tingkat harga yang sama . Selain faktor harga sumber daya , ekspetasi harga di masa depan juga mempunyai pengaruh yang besar . Jika produsen menganngap bahwa harga beras akan mengalami peningkatan di masa mendatang maka sebisa mungkin produsen akan mengurangi jumlah kuantitas beras yang ditawarkan dari 600 menjadi 300 , sehingga pada saat harga beras naik , jumlah beras yang ditawarkan akan ditingkatkan kembali . Itulah diantaranya hubungan antara faktor penyebab pergerseran kurva penawaran dengan pergeseran kurva penawaran . Hal ini membuktikan bahwa tidak selamanya kurva penawaran hanya akan berubah seiring perubahan harga , tetapi juga akan mengalami pergeseran karena adanya faktor-faktor penyebab pergeseran tersebut .

Price Ceiling & Price Floor

0 komentar

Price floor

Harga Eceran Terendah ( Price Floor ) adalah Harga terendah yang ditetapkan oleh pemerintah yang bertujuan untuk melindungi produsen . Dengan kata lain , konsumen tidak boleh membeli dibawah harga tersebut . Price Floor sendiri dapat mengakibatkan terjadinya kelebihan ( Surplus ) . Untuk lebih memahami mengapa Harga Eceran Terendah dapat menyebabkan surplus kita dapat lihat kurva diatas . Sebagai contoh , dimisalkan bahwa diatas adalah kurva equilibrium untuk komoditi beras . Pada awalnya atau harga keseimbangan beras adalah $15 , kuantitas barang sebanyak 130 . Selanjutnya , Pemerintah menetapkan Harga Eceran Terendah( Price Floor ) sebesar $20 , Dengan demikian akan terjadi surplus , karena pada tingkat harga $20 jumlah barang yang ditawarkan sebanyak 180 , sedangkan jumlah permintaan hanya sebesar 90 . Oleh karena itu terjadi kelebihan ( surplus ) penawaran sebesar 90 . Untuk mengatasi kelebihan penawaran tersebut , pemerintah biasanya akan melakukan pembelian langsung kepada petani .




Price Ceiling

Terkadang mekanisme pasar menghasilkan harga yang dapat merugikan konsumen dan merugikan produsen . Oleh karena itu butuh adanya suatu campur tangan pemerintah dalam penentuan harga . Bentuk campur tangan pemerintah itu melalui suatu kebijakan penetapan harga eceran tertinggi ( price ceiling ) . Harga Eceran Tertinggi ( Price Ceiling ) adalah harga tertinggi yang ditetapkan oleh pemerintah yang bertujuan untuk melindungi konsumen . Dengan kata lain , penjual dilarang untuk menetapkan harga barang diatas harga eceran tertinggi . Price Ceiling sendiri dapat mengakibatkan terjadinya kekurangan ( shortage ) .

Untuk lebih memahami mengapa Harga Eceran tertinggi ( Price Ceiling ) dapat menyebabkan kekurangan ( shortage ) , kita dapat melihat kurva equilibrium diatas . Dimisalkan bahwa diatas adalah kurva equilibrium untuk rokok . Diatas dapat kita lihat bahwa pada awalnya atau harga keseimbangan rokok sebesar $12 . Kuantitas yang diperjualbelikan adalah sebanyak 150 . Selanjutnya , Pemerintah menetapkan bahwa Harga Eceran Tertinggi ( Price Ceiling ) adalah sebesar $8 . Akibat dari penetapan Harga Eceran Tertinggi adalah terjadinya Shortage , karena pada saat Pemerintah menetapkan bahwa Harga Eceran Tertinggi adalah $8 , jumlah permintaan di tingkat harga tersebut adalah 190 , sedangkan barang yang ditawarkan sebanyak 100 . Oleh karena itu terjadi kelebihan permintaan sebanyak 90 . Kelebihan permintaan ini dapat diatasi dengan impor . Dan tujuan dari penetapan Harga Eceran Tertinggi itu sendiri adalah untuk mencapai harga yang tidak merugikan produsen maupun konsumen .


Faktor Penyebab bergesernya Kurva Penawaran

1 komentar


Dalam ilmu Ekonomi istilah Penawaran ( supply ) sudah tidak asing lagi , karea salah satu kegiatan perekonomian yang sangat berdampak besar selain Permintaan ( demand ) adalah Penawaran ( supply ) . Penawaran itu sendiri mempunyai pengertian sebagai suatu kegiatan penjual untuk memproduksi dan menjual berbagai barang dalam kuantitas dan tingkat harga yang berbeda pada waktu tertentu . Penawaran sendiri mempunyai hukum yang berbunyi “ apabila harga barang naik maka barang yang ditawarkan juga akan naik , dan jika harga barang turun maka barang yang ditawarkan juga akan turun “ . Berdasarkan hukum tersebut , dapat diartikan bahwa perubahan jumlah barang yang ditawarkan akan berubah seiring dengan perubahan harga , sehingga bentuk kurva hanya akan mengalami perubahan di sepanjang kurva penawaran ( supply curve ) . Tetapi dalam suatu jangka waktu tertentu , Kurva penawaran tidak akan selalu berubah sepanjang kurva tersebut . tetapi akan mengalami suatu pergeseran . Pergeseran itu sendiri dapat disebabkan oleh banyak hal yang biasa disebut sebagai faktor – faktor penyebab bergesernya kurva penawaran ( factors that cause the supply curve to shift ) .

Faktor – faktor tersebut seperti :

1 . Harga Sumber Daya ( Price of Relevan Resources )

2 . Tekhnologi ( Technology )

3 . Jumlah Pembeli ( Number of Sellers )

4 . Ekspetasi Harga di Masa Depan ( Expectation of Future Prices )

5 . Pajak dan Subsidi ( Taxes and Subsidies )

6 . Kebijakan Pemerintah ( Government Restrictions )

Faktor – faktor tersebutlah yang dapat menyebabkan suatu kurva penawaran mengalami pergeseran . Untuk lebih memahami tentang hubungan antara faktor – faktor tersebut dan dampaknya terhadap pergeseran kurva , saya akan memberikan contoh dari suatu kegiatan ekonomi yang menyebakan pergeseran kurva penawaran tersebut . Sebagai contoh anggaplah gambar diatas merupakan kurva penawaran terhadap penjualan Beras . Dari gambar (a) dapat dilihat bahwa jumlah beras yang ditawarkan pada tingkat harga $25 sebanyak 600 lalu mengalami pergeseran menjadi 900 pada tingkat harga $25 , hal ini dapat disebabkan beberapa faktor diantaranya yaitu perkembangan teknologi . Dengan adanya perkembangan teknologi persediaan beras akan menjadi semakin banyak oleh karena itu para produsen dapat menjual beras lebih banyak di tingkat harga tersebut . Selain itu adanya Ekspetasi Harga di masa depan juga mempengaruhi pergeseran kurva penawaran (a) . Jika produsen mempunyai pandangan bahwa harga beras akan turun di masa mendatang , Maka sebisa mungkin produsen akan menjual barangnya lebih banyak di masa kini dengan tingkat harga yang sama . Contoh tersebut menggambarkan bahwa faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan lebih banyak di tingkat harga yang sama . Selain mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan lebih banyak , diantara faktor – faktor tersebut juga dapat mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan lebih sedikit pada tingkat harga yang sama . Sebagai contoh dari gambar (b) dapat dilihat bahwa jumlah beras yang ditawarkan pada tingkat harga $25 sebanyak 600 lalu menglami pergeseran menjadi 300 di tingkat harga yang sama , hal ini diantaranya bisa disebabkan oleh adanya harga sumber daya . Jika untuk mengolah padi menjadi beras membutuhkan modal yang banyak maka para produsen akan menurunkan jumlah kuantitas penawaran terhadap beras dengan tingkat harga yang sama . Selain faktor harga sumber daya , ekspetasi harga di masa depan juga mempunyai pengaruh yang besar . Jika produsen menganngap bahwa harga beras akan mengalami peningkatan di masa mendatang maka sebisa mungkin produsen akan mengurangi jumlah kuantitas beras yang ditawarkan dari 600 menjadi 300 , sehingga pada saat harga beras naik , jumlah beras yang ditawarkan akan ditingkatkan kembali . Itulah diantaranya hubungan antara faktor penyebab pergerseran kurva penawaran dengan pergeseran kurva penawaran . Hal ini membuktikan bahwa tidak selamanya kurva penawaran hanya akan berubah seiring perubahan harga , tetapi juga akan mengalami pergeseran karena adanya faktor-faktor penyebab pergeseran tersebut .

22 Oktober 2011

Globalisasi Ekonomi

0 komentar

Pengertian Globalisasi itu sendiri sebenarnya menuju terhadap hal yang tidak ada batasan , maksudnya dalam menjalani hal atau bertukar pemikiran maupun kebudayaan tidak terbentur perbedaan Negara salah satu contohnya Globalisasi Ekonomi . Globalisasi Ekonomi setidaknya merupakan salah satu dampak dari adanya kebutuhan yang tidak dapat terpenuhi dalam suatu Negara . Globalisasi ekonomi itu sendiri dapat berupa perdagangan bebas . Dengan adanya Globalisasi Ekonomi diharapkan dapat membawa perubahan ke arah yang lebih positif . Tapi pada kenyataanya perkembanga Globalisasi Ekonomi ini memberikan suatu dampak negative . Berikut kelebihan dan kekurangan adanya Globalisasi Ekonomi menurut Wahyu Ishadirno (http://ishardino.blogspot.com/2010/04/analisis-fenomena-globalisasi-ekonomi.html)

Kelebihan :

1. Produksi global dapat ditingkatkan Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.

2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat di suatu Negara Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.

3. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.

4. Memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.

5. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.

Kekurangan :

1. Menghambat pertumbuhan sektor produksi Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat.

2. Memperburuk neraca pembayaran Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.

3. Sektor keuangan semakin tidak stabil Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

4. Memperburuk proses pertumbuhan ekonomi jangka panjang Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.

.

 

dyaluppha , , Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea


Smashed Pink Can