8 Desember 2011

Pertamax naik , pendapatan Pertamina pun turun drastis

Diposting oleh Widya_Mauretya di 06.56
Permasalahan :
Mengapa kenaikan pertamax berdampak dengan menurunnya jumlah pendapatan PT.Pertamina ?

Analisis:
Kenaikan BBM khususnya untuk jenis pertamax telah menjadi buah bibir untuk sebagian kalangan masyarakat . Bukan hanya dampak negatif yang berpengaruh unuk masyarakat , tapi untuk PT.Pertamina sendiri hal ini mengakibatkan dampak negatif . Kenaikan pertamax yang seharusnya dapat berdampak positif untuk PT.Pertamina , berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada . Pendapatan yang diperkirakan akan meningkat oleh PT.Pertamina dengan adanya kenaikan harga pertamax justru membuat pendapatan PT.Pertamina menjadi menurun drastis . Hal ini disebabkan karena jumlah konsumen Pertamax sebagian besar beralih ke Premium yang merupakan BBM bersubsidi . BBM bersubsidi yang notabene dikhususkan untuk kalangan menengah kebawah justru juga dinikmati oleh kalangan menengah ke atas yang semula merupakan pengguna pertamax . Kenaikan pertamax yang sangat tinggi di kondisi perekonomian saat ini , membuat banyak masyarakat bahkan yang bisa dikategorikan kalangan menengah ke atas berpikir 2 kali untuk membeli pertamax . Oleh karena itu banyak yang beralih ke premium . Hal ini secara langsung berdampak dengan menurunnya jumlah pendapatan PT.Pertamina . Untuk bisa lebih memahami mengenai penurunan tersebut saya akan memberikan contoh sebagai bahan ilustrasi .
Pada awalnya harga pertamax sebesar Rp 6.000,- per liter dan harga premium sebesar Rp 4500,- per liter , jika jumlah konsumen sebanyak 1000 orang maka perhitungan pendapatan kotor seperti berikut :
Pertamax = 1000 * 6000 = 6.000.000
Premium = 1000 * 4500 = 4.500.000 +
10.500.000
Jadi jumlah pendapatan PT.Pertamina dimisalkan sebesar Rp 10.500.000 sebelum adanya kenaikan harga pertamax .

Tapi dengan adanya kenaikan harga pertamax yang menjadi Rp 8.000,- per liter maka jumlah konsumen yang semula berjumlah 1000 orang , menjadi 400 orang dan 600 orang beralih ke premium sehingga jumlah konsumen premium menjadi bertambah sebanyak 1600 maka perhitungan pendapatan kotornya menjadi seperti berikut :
Pertamax = 200 * 8000 = 1.600 .000
Premium = 1800*4500 = 8.100 .000+
9.700.0000
Jadi ada penurunan sebesar 800.000 , hal ini akan cukup signifikan jika jumlah konsumen nyata akan melebihi jumlah contoh diatas .

Solusi :
Pemerintah seharusnya dapat lebih mempertimbangkan tentang permasalahan kenaikan pertamax agar para konsumen pertamax tidak lagi menggunakan BBM bersubsidi . Selain itu , indikator pemakai yang berhak untuk BBM bersubsidi agar lebih diperjelas bagaiaman org yang berhak untuk BBM bersubsidi tersebut . Karena bukan berarti pemakai kendaraan roda 2 adalah orang kalangan menengah ke bawah , tetapi banyak juga yang merupakan dari kalangan menengah ke atas , dan tidak selamanya pengguna kendaraan roda 4 adalah orang dari kalangan atas , tapi bisa juga merupakan konsumen dari golongan menengah seperti supir angkot yang berhak untuk mendapatkan BBM bersubsidi tersebut . Dengan banyaknya pengguna BBM bersubsidi yang sebagian merupakan konsumen dari golongan menengah ke atas , akan memurunkan jumlah pendapatan nasional karena banyak jumlah yang harus disubsidi oleh pemerintah . Oleh karena itu seharusnya kenaikan Pertamax atau BBM lainnya kecuali premium harus di setarakan dengan kenaikan harga premium , atau kenaikan pertamax dan membuat premium menjadi BBM bersubsidi seharusnya diseimbangkan dengan indikator siapa saja yang berhak mendapatkan BBM bersubsidi dan lebih diperketat untuk kebijakan itu .

0 komentar:

Posting Komentar

8 Desember 2011

Pertamax naik , pendapatan Pertamina pun turun drastis


Permasalahan :
Mengapa kenaikan pertamax berdampak dengan menurunnya jumlah pendapatan PT.Pertamina ?

Analisis:
Kenaikan BBM khususnya untuk jenis pertamax telah menjadi buah bibir untuk sebagian kalangan masyarakat . Bukan hanya dampak negatif yang berpengaruh unuk masyarakat , tapi untuk PT.Pertamina sendiri hal ini mengakibatkan dampak negatif . Kenaikan pertamax yang seharusnya dapat berdampak positif untuk PT.Pertamina , berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada . Pendapatan yang diperkirakan akan meningkat oleh PT.Pertamina dengan adanya kenaikan harga pertamax justru membuat pendapatan PT.Pertamina menjadi menurun drastis . Hal ini disebabkan karena jumlah konsumen Pertamax sebagian besar beralih ke Premium yang merupakan BBM bersubsidi . BBM bersubsidi yang notabene dikhususkan untuk kalangan menengah kebawah justru juga dinikmati oleh kalangan menengah ke atas yang semula merupakan pengguna pertamax . Kenaikan pertamax yang sangat tinggi di kondisi perekonomian saat ini , membuat banyak masyarakat bahkan yang bisa dikategorikan kalangan menengah ke atas berpikir 2 kali untuk membeli pertamax . Oleh karena itu banyak yang beralih ke premium . Hal ini secara langsung berdampak dengan menurunnya jumlah pendapatan PT.Pertamina . Untuk bisa lebih memahami mengenai penurunan tersebut saya akan memberikan contoh sebagai bahan ilustrasi .
Pada awalnya harga pertamax sebesar Rp 6.000,- per liter dan harga premium sebesar Rp 4500,- per liter , jika jumlah konsumen sebanyak 1000 orang maka perhitungan pendapatan kotor seperti berikut :
Pertamax = 1000 * 6000 = 6.000.000
Premium = 1000 * 4500 = 4.500.000 +
10.500.000
Jadi jumlah pendapatan PT.Pertamina dimisalkan sebesar Rp 10.500.000 sebelum adanya kenaikan harga pertamax .

Tapi dengan adanya kenaikan harga pertamax yang menjadi Rp 8.000,- per liter maka jumlah konsumen yang semula berjumlah 1000 orang , menjadi 400 orang dan 600 orang beralih ke premium sehingga jumlah konsumen premium menjadi bertambah sebanyak 1600 maka perhitungan pendapatan kotornya menjadi seperti berikut :
Pertamax = 200 * 8000 = 1.600 .000
Premium = 1800*4500 = 8.100 .000+
9.700.0000
Jadi ada penurunan sebesar 800.000 , hal ini akan cukup signifikan jika jumlah konsumen nyata akan melebihi jumlah contoh diatas .

Solusi :
Pemerintah seharusnya dapat lebih mempertimbangkan tentang permasalahan kenaikan pertamax agar para konsumen pertamax tidak lagi menggunakan BBM bersubsidi . Selain itu , indikator pemakai yang berhak untuk BBM bersubsidi agar lebih diperjelas bagaiaman org yang berhak untuk BBM bersubsidi tersebut . Karena bukan berarti pemakai kendaraan roda 2 adalah orang kalangan menengah ke bawah , tetapi banyak juga yang merupakan dari kalangan menengah ke atas , dan tidak selamanya pengguna kendaraan roda 4 adalah orang dari kalangan atas , tapi bisa juga merupakan konsumen dari golongan menengah seperti supir angkot yang berhak untuk mendapatkan BBM bersubsidi tersebut . Dengan banyaknya pengguna BBM bersubsidi yang sebagian merupakan konsumen dari golongan menengah ke atas , akan memurunkan jumlah pendapatan nasional karena banyak jumlah yang harus disubsidi oleh pemerintah . Oleh karena itu seharusnya kenaikan Pertamax atau BBM lainnya kecuali premium harus di setarakan dengan kenaikan harga premium , atau kenaikan pertamax dan membuat premium menjadi BBM bersubsidi seharusnya diseimbangkan dengan indikator siapa saja yang berhak mendapatkan BBM bersubsidi dan lebih diperketat untuk kebijakan itu .

0 komentar on "Pertamax naik , pendapatan Pertamina pun turun drastis"

Posting Komentar

 

dyaluppha , , Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea


Smashed Pink Can