4 Juni 2012

Mekanisme Layanan Bank

Diposting oleh Widya_Mauretya di 00.36


Mekanisme layanan Bank mempunyai arti sebagai alur kegiatan Bank dalam melayani nasabah untuk berbagai layanan yang dilaksanakan oleh Bank . Berbagai kegiatan tersebut dapat terjadi antara Bank dengan nasabah maupun antara Bank dengan Bank . Kegiatan Bank tersebut dapat berupa kliring , transfer maupun pemberian kredit . Dan untuk lebih memahami berbagai transaksi yang dilayani oleh Bank maka dalam tulisan ini akan dibahas mengenai beberapa mekanisme layanan Bank . 

1  .  Kliring
Kliring adalah suatu transaksi yang terjadi apabila giran ( nasabah giro ) menarik cek , kemudian diserahkan kepada bank untuk dibayar secara tunai .  Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kliring hanya dapat dilaksanakan pada Bank Umum karena salah satu kegiatan Bank Umum adalah melayani lalu lintas keuangan giral , berbeda dengan Bank Perkreditan Rakyat ( BPR ) yang tidak dapat melayani lalu lintas giral . Dalam transaksi kliring dikenal adanya warkat kiring yaitu alat pembayaran yang dipakai dalam lalu lintas pembayaran giral seperti cek , bilyet giro , surat bukti penerimaan transfer dari luar kota , wesel bank untuk transfer atau wesel unjuk dan jenis-jenis warkat lain yang telah disetujui penyelenggara kliring . Didalam proses kliring hutang atau piutang antara satu bank dengan bank lainnya yang terjadi akibat transaksi pembayaran dengn uang giral akan diselesaikan dengan menggunakan simpanan giro masing – masing bank pada Bank Indonesia . Aturan kliring telah ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk masing – masing Bank untuk menyimpan dana Giro Wajib Minimum atau GWM yang terdiri dari GWM Primer . GWM Sekunder , dan GWM LDR ( Loan to Deposit Ratio ) . Dan untuk transaksi kliring sendiri , masing – masing Bank harus menyimpan dana sebesar 8 % dari jumlah deposit atau dana dari pihak ketiga . Untuk mengilustrasikan kegiatan kliring , pada tulisan ini akan memberikan contoh transaksi antara Bank “ABC” dengan Bank “XYZ” .  

Pada gambar diatas menjelaskan bahwa terjadi transaksi antara nasabah bank “ABC” dengan nasabah Bank “XYZ” . Transaksi tersebut terdiri dari pengeluaran dana serta permintaan dana. Berikut contoh dari transaksi tersebut :
1.  Tuan A merupakan nasabah Bank “ABC” mengeluarkan cek untuk Tuan B yang merupakan nasabah Bank”XYZ” sebesar 50  juta rupiah  . Kemudian Tuan B meminta Bank “XYZ” untuk mencairkan dana tersebut . Oleh karena itu Bank “XYZ” akan memberikan surat yang disebut sebagai Nota Debet Keluar yaitu surat / warkat yang diberikan oleh nasabah  suatu bank untuk keuntungan rekening nasabah tersebut kepada Bank Indonesia , kemudian Bank Indonesia memberitahukan hal tersebut kepada Bank “ABC” sebagai bank yang bersangkutn dengan Tuan A dengan memberikan surat Nota Debet tersebut kepada Bank “ABC” yang pada Bank yang akan dikurangi dananya , Nota Debet tersebut dinamakan Nota Debet Masuk yaitu surat yang diserahkan oleh peserta lain untuk keuntungan nasabah bank yang menerima warkat . Transaksi ini merupakan transaksi permintaan dana karena Tuan B meminta dana dalam bentuk cek yang diberikan oeh Tuan A untuk dicairkan . Berikut pencatatan yang terjadi untuk kegiatan tersebut :

   1.Jika pada ilustrasi 1 merupakan ilustrasi permintaan dana maka pada ilustrasi 2  akan menggambarkan mekanisme pengeluaran dana transaksi kliring . Pada transaksi kali ini Tuan B akan menyerahkan dana kepada Tuan A melalui kliring sebesar 100 juta kepada Bank “ABC” yang merupakan Bank Tuan A . Dalam transaksi ini Tuan B melibatkan Bank “ XYZ” untuk menyerahkan dana tersebut dari rekeningnya ke rekening Tuan A di Bank “ ABC” .  Dalam hal ini Bank “XYZ” akan mengeluarkan surat yang disebut dengan Nota Kredit Keluar yaitu surat pembebanan ke rekening nasabah yang menyetorkan untuk keuntungan rekening nasabah bank lain . Selanutnya Bank Indonesia akan memeberikan Nota Kredit tersebut kepada Bank “ABC” yang dianggap oleh Bank “ABC” sebagai Nota Kredit Masuk . Mekanisme nota kredit ataupun debet didasarkan pada berasal darimana dana tersebut dikeluarkan  . Sehingga pencatatan yang terjadi adalah sebagai berikut :
    Untuk diketahui , Bahwa dalam mekanisme kegiatan Bank deposit yang terdiri dari tabungan , deposito berjangka dan giro oleh bank dianggap sebagai suatu kewajiban karena dengan kata lain Bank mempunyai kewajiban untuk mengembalikan dana tersebut ke nasabah , oleh karena itu Bank akan menempatkan rekening – rekening tersebut ke sisi kewajiban ( Liability ) . Kegiatan bank tidak hanya sebatas memindahkan dana ke sesama rekening sejenis , bank juga melaksanakan pemindah bukuan yang disebut pinbuk . Pinbuk dibagi menjadi dua jenis yaitu pinbuk debet dan pinbuk kredit . Contoh dari pinbuk debet adalah pemindahbukuan dari saldo          deposito berjangka ke rekening tabungan , bagi rekening deposito berjangka merupakan pinbuk debet karena dana bekurang di debet , sementara bagi rekening tabungan merupakan pinbuk kredit karena dana bertambah ke rekening tabungan . Dalam transaksi kliring dikenal adanya menang ataupun kalah kliring , hal ini terjadi sebagai akibat dari transaksi cek tidak cukup dana yang dilakukan oleh suatu nasabah bank yang melakukan transaksi kliring .Transaksi cek tidak cukup dana ini akan berdampak pada keluarnya surat tolakan kliring yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia untuk Bank yang bersangkutan .
     Contoh mekanisme menang/kalah kliring    
      
Sebagai contoh , Bank A mempunyai nilai deposit sebesar 100 juta , maka GWM sebesar 8% sebesar 8 juta . Bank B mempunyai nilai deposit sebesar 150 juta , maka GWM karman sebesar 8% sebesar 12 juta , namun Bank B menyimpan dana lebih dari 12 juta yaitu 15 juta  .  12 juta merupakan GWM atau LRR ( Legal Reserve Requirement ) dan 3 juta sisanya merupakan ER ( Excess Reserves ) karena merupakan suatu kelebihan . Suatu saat terjadi transaksi kliring antara kedua Bank tersebut dan mengakibatkan Bank A kalah kliring sebesar 2 juta .
Dalam hal ini bagi Bank yang kalah kliring jika GWM kurang dar 8% maka Bank tersebut harus meminjam dana untuk dapat segera mencapai nilai GWM pada rekening koran di Bank Indonesia . Untuk mencapai nilai GWM sebesar 8% , biasanya Bank yang kalah kliring akan meminjam dana terhadap Bank yang menang kliring yang disebut dengan call money . Dana pinjaman tersebut juga terdapat bunga pinjaman yang dihitung per malam  . Kekalahan suatu bank dalam transaksi kliring sangat berisiko pada tingkat likuidasi Bank. Jika Bank yang sering mengalami kalah kliring dan tidak mampu membayar hutang pinjaman maka Bank tersebut dapat dilikuidasi , tetapi jika Bank yang mengalami kalah kliring tidak mengakibatkan jumlah GWM pada Bank Indonesia berkurang dari 8% maka bank tersebut dapat dikatakan aman dari ancaman likuidasi .

2. Kliring antar Negara
Kegiatan kliring tidak hanya terjadi antara Bank di satu negara yang sama , namun kegiatan kliring juga dapat terjadi antar Negara . Sebagai ilustrasi , Tuan A yang berada di Tokyo , Jepang ingin mengirimkan uang kepada Tuan B di Jakarta,Indonesia , Untuk mengirimkan uang tersebut Tuan A harus mencari Bank yang memiliki correspondent Bank dengan Bank tempat Tuan B menjadi nasabah. Jika Tuan A sudah menemukan Bank tersebut maka terdapat 2 cara yang dapat dilakukan oleh Bank yang berada di Tokyo tersebut . Pertama Bank Draft yaitu , Bank of Tokyo akan memberikan surat kepada Tuan A untuk diberikan kepada Tuan B untuk mencairkan dana di Bank Tuan B menjadi nasabah . Kedua dengan cara Payment Order , Bank of Tokyo akan melakukan transaksi kliring dengan Bank tempat dimana Tuan B menjadi nasabah , dan Tuan B akan mengambil dana tersebut di Bank tersebut . Berikut ilustrasi gambar dari kegiatan tersebut . 
3 . Transfer
Terdapat perbedaan antara transfer dan kliring . Transfer merupakan pemindahan dana antara Bank yang sama . Sedangkan kliring merupakan kegiatan pemindahan dana dari satu Bank ke Bank lain yang berbeda . 

Keterangan :
A  =  Transfer
B  =   Kliring
C  =   Kliring
D  =   Transfer
Gambar diatas menunjukan telah terjadi transaksi antara Tuan A yang merupakan nasabah BRI Jakarta dengan Tuan B yang merupakan nasabah BPD Papua . Tuan A ingin mengirimkan uang sebesar 20 juta kepada Tuan B melalui BRI Jakarta. Namun karena BPD Papua tidak mempunyai cabang di Jakarta maka BRI mencari cabang BRI di kota dimana BPD Papua juga terdapat cabang di kota tersebut , dalam hal ini BRI dan BPD Papua sama – sama mempunyai cabang di kota Makasar . Oleh karena itu BRI Jakarta mengirimkan uang kepada BRI Makasar , pengiriman ini dinamakan transfer . Dan BRI Makasar akan melakukan transaksi kliring dengan BPD Papua Makasar untuk mengirimkan dana tersebut melalui perantara Bank Indonesia . Selanjutnya BPD Papua Makasar akan mentransferkan dana tersebut ke BPD Papua di Mapi yang merupakan Bank dari Tuan B . Pencatatan yang terjadi dari transaksi tersebut adalah sebagai berikut :




  


4 .  Portofolio Keuangan 

Neraca Bank akan selalu memperlihatkan posisi keuangan Bank baik dari segi sumber dana Bank ( Resource of Fund ) ataupun dari segi penggunaan dana ( Use of Fund ) . Dari sisi assets neraca Bank terdapat cash reserves yang terdiri dari kas dan rekening koran pada BI , cash reserves merupakan penentu likuidasi suatu bank , jika suatu bank mempunyai masalah terhadap cash reserves maka bank tersebut juga mempunyai ancama untuk dilikuidasi . Selanjutnya yaitu Loan atau pinjaman Bank kepada masyarakat , loan merupakan cash outflow terbesar dana loan bersumber dari deposit yang merupakan dana dari pihak ketiga . Untuk prinsip kehati-hatian maka dana loan harus memenuhi syarat sebagai berikut
Selain itu bank juga memberikan kredit kepada masyarakat berupa KUK ( Kredit Usaha Kecil ) yang merupakan 20% dari jumlah loan yang diberikan oleh Bank . Pinjaman berupa KUK ini memberikan suku bunga yang lebih rendah dari deposito dan lebih tinggi dari tabungan . Untuk dana KUK sendiri , harus berasal dari dana tabungan karena akan berisiko jika mengambil dana dari deposito berjangka ataupun dari dana giro  . Karena deposito berjangka memiliki tingkat suku bunga yang tinggi dan giro memiliki fluktuasi transaksi yang cepat . Hal ini ditujukan agar tidak terjadi negative mismatch yaitu suatu keadaan dimana terjadi penyimpangan antara source of fund dengan use of fund  seperti penggunaan source of fund jangka pendek untuk use of fund jangka panjang. Loan tidak hanya berupa KUK saja , loan mempunyai berbagai macam bentuk kredit seperti kredit konsumtif , Investasi dan modal kerja . Selain loan dan cash reserves yang terdapat pada sisi assets , juga terdapat securities . Securities pada sisi asset menandakan bahwa Bank tersebut melaksanakan transaksi pembelian terhadap obligasi ataupun piutang call money .  Dari sisi liabilities dapat terlihat bahwa deposit merupakan source of fund terbesar yang kemudian danannya bersama capital disalurkan untuk loan . Berbeda dengan securities pada assets , securities pada sisi liabilities menunjukan bahwa bank menerbitkan obligasi ataupun mempunyai hutang call money .

5 .Perhitungan Bunga Bank 
Setiap hari Bank akan melakukan perhitungan atau yang disebut dengan proses akhir hari untuk menghitung saldo rekening berdasarkan transaksi yang terjadi tiap hari . Perhitungan akhir hari tidak akan memasukan nilai bunga didalamnya , jumlah bunga akan ditambahkan pada saat perhitungan akhir bulan , yang nantinya saldo tersebut akan menjadi saldo awal bulan berikutnya . Perhitungan bunga didasarkan pada tiga cara yaitu berdasarkan saldo terendah , saldo rata-rata atau saldo harian  . Perhitungan bunga sendiri mempunyai formula perhitungan sebagai berikut  :  
% i x hari bunga x nominal
     360 / 365
Pembagi 360 ataupun 365 didasarkan pada dana tersebut berasal , jika dana tersebut berasal dari assets maka pembaginya adalah 360 karena nilai bunga akan lebih tinggi yang didapat , sedangkan jika dana tersebut berasal dari sisi liabilities maka pembaginya adalah 365 karena nilai bunga yang harus dibayar bank akan jauh lebih kecil . Untuk lebih memahami mengenai perhitungan bunga , berikut akan diberikan ilustrasi mengenai perhitungan bunga untuk tabungan pada sisi liabilities dan loan pada sisi assets .
Contoh 1 ( Kasus Bunga Tabungan ):
Berikut merupakan transaksi tabungan Tuan A di Bank “ABC” dengan tingkat bunga 10 %
5    Mei 2012          Setor Tunai 50 juta
7    Mei 2012          Pinbuk kredit deposito 10 juta
10  Mei 2012          Pinbuk debet untuk tabungan Tuan B ( Bank”XYZ” ) 15 juta
18 Mei 2012           Pinbuk debet untuk Loan Tuan A 10 juta







Perhitungan bunga dengan menggunakan saldo terendah , akan menggunakan saldo terendah pada rekening koran nasabah . Sementara untuk hari bunga pada metode saldo terendah dihitung mulai dari awal transaksi sampai tanggal 31 dan untuk perhitungan bunga pada tanggal 31 harus ditambah 1 hari dan ini berlaku untuk semua metode .




C . Saldo harian
Untuk perhitungan bunga dengan saldo harian maka bunga dihitung selama dana itu mengendap sampai terjadi transaksi berikutnya .
Perhitungan Bunga :

  Contoh 2 ( Kasus Bunga Loan )
Tuan B merupakan nasabah bank “XYZ”  . Dia meminjam dana sebesar 100 juta yang dibayar dengan transaksi berikut . ( suku bunga 15% )
10 Mei 2012    Setoran Tunai 30 Jut
13 Mei 2012     Pinbuk dari tabungan 20 juta
18 Mei 2012     Pinbuk dari deposito 20 juta
 28 Mei 2012    Pinbuk dari tabungan 30 juta


C. Saldo Harian
Diatas merupakan contoh perhitungan bunga untuk tabungan dan loan , dan jumlah bunga tersebut akan diakumulasi dan ditambahkan dengan nilai nominal saldo pada akhir periode dan menjadi saldo awal untuk periode berikutnya .

6 .  Sekilas mengenai penomoran rekening nasabah
Setiap nasabah akan mempunyai nomor rekening yang berbeda antara nasabah yang satu dengan nasabah lainnya . Oleh karena itu Bank harus memberikan penomoran terhadap nasabah mereka . Karena Bank tidak hanya mempunyai satu bank melainkan terdiri dari beberapa kantor cabang pusat dan beberapa kantor cabang pembantu , Hal ini harus diperhatikan dalam penomoran rekening masing – masing kantor maupun masing masing nasabah agar tidak terjadi kegandaan ataupun pencampuran dana . 
Penomoran rekening Bank
Penomoran Kantor

Penomoran Rekening Nasabah




1 komentar:

Amisha mengatakan...

Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

Posting Komentar

4 Juni 2012

Mekanisme Layanan Bank




Mekanisme layanan Bank mempunyai arti sebagai alur kegiatan Bank dalam melayani nasabah untuk berbagai layanan yang dilaksanakan oleh Bank . Berbagai kegiatan tersebut dapat terjadi antara Bank dengan nasabah maupun antara Bank dengan Bank . Kegiatan Bank tersebut dapat berupa kliring , transfer maupun pemberian kredit . Dan untuk lebih memahami berbagai transaksi yang dilayani oleh Bank maka dalam tulisan ini akan dibahas mengenai beberapa mekanisme layanan Bank . 

1  .  Kliring
Kliring adalah suatu transaksi yang terjadi apabila giran ( nasabah giro ) menarik cek , kemudian diserahkan kepada bank untuk dibayar secara tunai .  Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kliring hanya dapat dilaksanakan pada Bank Umum karena salah satu kegiatan Bank Umum adalah melayani lalu lintas keuangan giral , berbeda dengan Bank Perkreditan Rakyat ( BPR ) yang tidak dapat melayani lalu lintas giral . Dalam transaksi kliring dikenal adanya warkat kiring yaitu alat pembayaran yang dipakai dalam lalu lintas pembayaran giral seperti cek , bilyet giro , surat bukti penerimaan transfer dari luar kota , wesel bank untuk transfer atau wesel unjuk dan jenis-jenis warkat lain yang telah disetujui penyelenggara kliring . Didalam proses kliring hutang atau piutang antara satu bank dengan bank lainnya yang terjadi akibat transaksi pembayaran dengn uang giral akan diselesaikan dengan menggunakan simpanan giro masing – masing bank pada Bank Indonesia . Aturan kliring telah ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk masing – masing Bank untuk menyimpan dana Giro Wajib Minimum atau GWM yang terdiri dari GWM Primer . GWM Sekunder , dan GWM LDR ( Loan to Deposit Ratio ) . Dan untuk transaksi kliring sendiri , masing – masing Bank harus menyimpan dana sebesar 8 % dari jumlah deposit atau dana dari pihak ketiga . Untuk mengilustrasikan kegiatan kliring , pada tulisan ini akan memberikan contoh transaksi antara Bank “ABC” dengan Bank “XYZ” .  

Pada gambar diatas menjelaskan bahwa terjadi transaksi antara nasabah bank “ABC” dengan nasabah Bank “XYZ” . Transaksi tersebut terdiri dari pengeluaran dana serta permintaan dana. Berikut contoh dari transaksi tersebut :
1.  Tuan A merupakan nasabah Bank “ABC” mengeluarkan cek untuk Tuan B yang merupakan nasabah Bank”XYZ” sebesar 50  juta rupiah  . Kemudian Tuan B meminta Bank “XYZ” untuk mencairkan dana tersebut . Oleh karena itu Bank “XYZ” akan memberikan surat yang disebut sebagai Nota Debet Keluar yaitu surat / warkat yang diberikan oleh nasabah  suatu bank untuk keuntungan rekening nasabah tersebut kepada Bank Indonesia , kemudian Bank Indonesia memberitahukan hal tersebut kepada Bank “ABC” sebagai bank yang bersangkutn dengan Tuan A dengan memberikan surat Nota Debet tersebut kepada Bank “ABC” yang pada Bank yang akan dikurangi dananya , Nota Debet tersebut dinamakan Nota Debet Masuk yaitu surat yang diserahkan oleh peserta lain untuk keuntungan nasabah bank yang menerima warkat . Transaksi ini merupakan transaksi permintaan dana karena Tuan B meminta dana dalam bentuk cek yang diberikan oeh Tuan A untuk dicairkan . Berikut pencatatan yang terjadi untuk kegiatan tersebut :

   1.Jika pada ilustrasi 1 merupakan ilustrasi permintaan dana maka pada ilustrasi 2  akan menggambarkan mekanisme pengeluaran dana transaksi kliring . Pada transaksi kali ini Tuan B akan menyerahkan dana kepada Tuan A melalui kliring sebesar 100 juta kepada Bank “ABC” yang merupakan Bank Tuan A . Dalam transaksi ini Tuan B melibatkan Bank “ XYZ” untuk menyerahkan dana tersebut dari rekeningnya ke rekening Tuan A di Bank “ ABC” .  Dalam hal ini Bank “XYZ” akan mengeluarkan surat yang disebut dengan Nota Kredit Keluar yaitu surat pembebanan ke rekening nasabah yang menyetorkan untuk keuntungan rekening nasabah bank lain . Selanutnya Bank Indonesia akan memeberikan Nota Kredit tersebut kepada Bank “ABC” yang dianggap oleh Bank “ABC” sebagai Nota Kredit Masuk . Mekanisme nota kredit ataupun debet didasarkan pada berasal darimana dana tersebut dikeluarkan  . Sehingga pencatatan yang terjadi adalah sebagai berikut :
    Untuk diketahui , Bahwa dalam mekanisme kegiatan Bank deposit yang terdiri dari tabungan , deposito berjangka dan giro oleh bank dianggap sebagai suatu kewajiban karena dengan kata lain Bank mempunyai kewajiban untuk mengembalikan dana tersebut ke nasabah , oleh karena itu Bank akan menempatkan rekening – rekening tersebut ke sisi kewajiban ( Liability ) . Kegiatan bank tidak hanya sebatas memindahkan dana ke sesama rekening sejenis , bank juga melaksanakan pemindah bukuan yang disebut pinbuk . Pinbuk dibagi menjadi dua jenis yaitu pinbuk debet dan pinbuk kredit . Contoh dari pinbuk debet adalah pemindahbukuan dari saldo          deposito berjangka ke rekening tabungan , bagi rekening deposito berjangka merupakan pinbuk debet karena dana bekurang di debet , sementara bagi rekening tabungan merupakan pinbuk kredit karena dana bertambah ke rekening tabungan . Dalam transaksi kliring dikenal adanya menang ataupun kalah kliring , hal ini terjadi sebagai akibat dari transaksi cek tidak cukup dana yang dilakukan oleh suatu nasabah bank yang melakukan transaksi kliring .Transaksi cek tidak cukup dana ini akan berdampak pada keluarnya surat tolakan kliring yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia untuk Bank yang bersangkutan .
     Contoh mekanisme menang/kalah kliring    
      
Sebagai contoh , Bank A mempunyai nilai deposit sebesar 100 juta , maka GWM sebesar 8% sebesar 8 juta . Bank B mempunyai nilai deposit sebesar 150 juta , maka GWM karman sebesar 8% sebesar 12 juta , namun Bank B menyimpan dana lebih dari 12 juta yaitu 15 juta  .  12 juta merupakan GWM atau LRR ( Legal Reserve Requirement ) dan 3 juta sisanya merupakan ER ( Excess Reserves ) karena merupakan suatu kelebihan . Suatu saat terjadi transaksi kliring antara kedua Bank tersebut dan mengakibatkan Bank A kalah kliring sebesar 2 juta .
Dalam hal ini bagi Bank yang kalah kliring jika GWM kurang dar 8% maka Bank tersebut harus meminjam dana untuk dapat segera mencapai nilai GWM pada rekening koran di Bank Indonesia . Untuk mencapai nilai GWM sebesar 8% , biasanya Bank yang kalah kliring akan meminjam dana terhadap Bank yang menang kliring yang disebut dengan call money . Dana pinjaman tersebut juga terdapat bunga pinjaman yang dihitung per malam  . Kekalahan suatu bank dalam transaksi kliring sangat berisiko pada tingkat likuidasi Bank. Jika Bank yang sering mengalami kalah kliring dan tidak mampu membayar hutang pinjaman maka Bank tersebut dapat dilikuidasi , tetapi jika Bank yang mengalami kalah kliring tidak mengakibatkan jumlah GWM pada Bank Indonesia berkurang dari 8% maka bank tersebut dapat dikatakan aman dari ancaman likuidasi .

2. Kliring antar Negara
Kegiatan kliring tidak hanya terjadi antara Bank di satu negara yang sama , namun kegiatan kliring juga dapat terjadi antar Negara . Sebagai ilustrasi , Tuan A yang berada di Tokyo , Jepang ingin mengirimkan uang kepada Tuan B di Jakarta,Indonesia , Untuk mengirimkan uang tersebut Tuan A harus mencari Bank yang memiliki correspondent Bank dengan Bank tempat Tuan B menjadi nasabah. Jika Tuan A sudah menemukan Bank tersebut maka terdapat 2 cara yang dapat dilakukan oleh Bank yang berada di Tokyo tersebut . Pertama Bank Draft yaitu , Bank of Tokyo akan memberikan surat kepada Tuan A untuk diberikan kepada Tuan B untuk mencairkan dana di Bank Tuan B menjadi nasabah . Kedua dengan cara Payment Order , Bank of Tokyo akan melakukan transaksi kliring dengan Bank tempat dimana Tuan B menjadi nasabah , dan Tuan B akan mengambil dana tersebut di Bank tersebut . Berikut ilustrasi gambar dari kegiatan tersebut . 
3 . Transfer
Terdapat perbedaan antara transfer dan kliring . Transfer merupakan pemindahan dana antara Bank yang sama . Sedangkan kliring merupakan kegiatan pemindahan dana dari satu Bank ke Bank lain yang berbeda . 

Keterangan :
A  =  Transfer
B  =   Kliring
C  =   Kliring
D  =   Transfer
Gambar diatas menunjukan telah terjadi transaksi antara Tuan A yang merupakan nasabah BRI Jakarta dengan Tuan B yang merupakan nasabah BPD Papua . Tuan A ingin mengirimkan uang sebesar 20 juta kepada Tuan B melalui BRI Jakarta. Namun karena BPD Papua tidak mempunyai cabang di Jakarta maka BRI mencari cabang BRI di kota dimana BPD Papua juga terdapat cabang di kota tersebut , dalam hal ini BRI dan BPD Papua sama – sama mempunyai cabang di kota Makasar . Oleh karena itu BRI Jakarta mengirimkan uang kepada BRI Makasar , pengiriman ini dinamakan transfer . Dan BRI Makasar akan melakukan transaksi kliring dengan BPD Papua Makasar untuk mengirimkan dana tersebut melalui perantara Bank Indonesia . Selanjutnya BPD Papua Makasar akan mentransferkan dana tersebut ke BPD Papua di Mapi yang merupakan Bank dari Tuan B . Pencatatan yang terjadi dari transaksi tersebut adalah sebagai berikut :




  


4 .  Portofolio Keuangan 

Neraca Bank akan selalu memperlihatkan posisi keuangan Bank baik dari segi sumber dana Bank ( Resource of Fund ) ataupun dari segi penggunaan dana ( Use of Fund ) . Dari sisi assets neraca Bank terdapat cash reserves yang terdiri dari kas dan rekening koran pada BI , cash reserves merupakan penentu likuidasi suatu bank , jika suatu bank mempunyai masalah terhadap cash reserves maka bank tersebut juga mempunyai ancama untuk dilikuidasi . Selanjutnya yaitu Loan atau pinjaman Bank kepada masyarakat , loan merupakan cash outflow terbesar dana loan bersumber dari deposit yang merupakan dana dari pihak ketiga . Untuk prinsip kehati-hatian maka dana loan harus memenuhi syarat sebagai berikut
Selain itu bank juga memberikan kredit kepada masyarakat berupa KUK ( Kredit Usaha Kecil ) yang merupakan 20% dari jumlah loan yang diberikan oleh Bank . Pinjaman berupa KUK ini memberikan suku bunga yang lebih rendah dari deposito dan lebih tinggi dari tabungan . Untuk dana KUK sendiri , harus berasal dari dana tabungan karena akan berisiko jika mengambil dana dari deposito berjangka ataupun dari dana giro  . Karena deposito berjangka memiliki tingkat suku bunga yang tinggi dan giro memiliki fluktuasi transaksi yang cepat . Hal ini ditujukan agar tidak terjadi negative mismatch yaitu suatu keadaan dimana terjadi penyimpangan antara source of fund dengan use of fund  seperti penggunaan source of fund jangka pendek untuk use of fund jangka panjang. Loan tidak hanya berupa KUK saja , loan mempunyai berbagai macam bentuk kredit seperti kredit konsumtif , Investasi dan modal kerja . Selain loan dan cash reserves yang terdapat pada sisi assets , juga terdapat securities . Securities pada sisi asset menandakan bahwa Bank tersebut melaksanakan transaksi pembelian terhadap obligasi ataupun piutang call money .  Dari sisi liabilities dapat terlihat bahwa deposit merupakan source of fund terbesar yang kemudian danannya bersama capital disalurkan untuk loan . Berbeda dengan securities pada assets , securities pada sisi liabilities menunjukan bahwa bank menerbitkan obligasi ataupun mempunyai hutang call money .

5 .Perhitungan Bunga Bank 
Setiap hari Bank akan melakukan perhitungan atau yang disebut dengan proses akhir hari untuk menghitung saldo rekening berdasarkan transaksi yang terjadi tiap hari . Perhitungan akhir hari tidak akan memasukan nilai bunga didalamnya , jumlah bunga akan ditambahkan pada saat perhitungan akhir bulan , yang nantinya saldo tersebut akan menjadi saldo awal bulan berikutnya . Perhitungan bunga didasarkan pada tiga cara yaitu berdasarkan saldo terendah , saldo rata-rata atau saldo harian  . Perhitungan bunga sendiri mempunyai formula perhitungan sebagai berikut  :  
% i x hari bunga x nominal
     360 / 365
Pembagi 360 ataupun 365 didasarkan pada dana tersebut berasal , jika dana tersebut berasal dari assets maka pembaginya adalah 360 karena nilai bunga akan lebih tinggi yang didapat , sedangkan jika dana tersebut berasal dari sisi liabilities maka pembaginya adalah 365 karena nilai bunga yang harus dibayar bank akan jauh lebih kecil . Untuk lebih memahami mengenai perhitungan bunga , berikut akan diberikan ilustrasi mengenai perhitungan bunga untuk tabungan pada sisi liabilities dan loan pada sisi assets .
Contoh 1 ( Kasus Bunga Tabungan ):
Berikut merupakan transaksi tabungan Tuan A di Bank “ABC” dengan tingkat bunga 10 %
5    Mei 2012          Setor Tunai 50 juta
7    Mei 2012          Pinbuk kredit deposito 10 juta
10  Mei 2012          Pinbuk debet untuk tabungan Tuan B ( Bank”XYZ” ) 15 juta
18 Mei 2012           Pinbuk debet untuk Loan Tuan A 10 juta







Perhitungan bunga dengan menggunakan saldo terendah , akan menggunakan saldo terendah pada rekening koran nasabah . Sementara untuk hari bunga pada metode saldo terendah dihitung mulai dari awal transaksi sampai tanggal 31 dan untuk perhitungan bunga pada tanggal 31 harus ditambah 1 hari dan ini berlaku untuk semua metode .




C . Saldo harian
Untuk perhitungan bunga dengan saldo harian maka bunga dihitung selama dana itu mengendap sampai terjadi transaksi berikutnya .
Perhitungan Bunga :

  Contoh 2 ( Kasus Bunga Loan )
Tuan B merupakan nasabah bank “XYZ”  . Dia meminjam dana sebesar 100 juta yang dibayar dengan transaksi berikut . ( suku bunga 15% )
10 Mei 2012    Setoran Tunai 30 Jut
13 Mei 2012     Pinbuk dari tabungan 20 juta
18 Mei 2012     Pinbuk dari deposito 20 juta
 28 Mei 2012    Pinbuk dari tabungan 30 juta


C. Saldo Harian
Diatas merupakan contoh perhitungan bunga untuk tabungan dan loan , dan jumlah bunga tersebut akan diakumulasi dan ditambahkan dengan nilai nominal saldo pada akhir periode dan menjadi saldo awal untuk periode berikutnya .

6 .  Sekilas mengenai penomoran rekening nasabah
Setiap nasabah akan mempunyai nomor rekening yang berbeda antara nasabah yang satu dengan nasabah lainnya . Oleh karena itu Bank harus memberikan penomoran terhadap nasabah mereka . Karena Bank tidak hanya mempunyai satu bank melainkan terdiri dari beberapa kantor cabang pusat dan beberapa kantor cabang pembantu , Hal ini harus diperhatikan dalam penomoran rekening masing – masing kantor maupun masing masing nasabah agar tidak terjadi kegandaan ataupun pencampuran dana . 
Penomoran rekening Bank
Penomoran Kantor

Penomoran Rekening Nasabah




1 komentar on "Mekanisme Layanan Bank"

Amisha on 16 Juni 2019 pukul 05.33 mengatakan...

Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

Posting Komentar

 

dyaluppha , , Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea


Smashed Pink Can