28 November 2011

Analisis Jurnal

Diposting oleh Widya_Mauretya di 23.50 0 komentar


Proses Produksi Kaos C59 Sebagai Produk Lokal yang Dapat Menembus

Pasar Luar Negeri

Lisa Aprilia

TEMA / TOPIK PENELITIAN

Keadaan usaha di pabrik kaos C59


JUDUL PENELITIAN

Proses Produksi Kaos C59 Sebagai Produk Lokal yang Dapat Menembus Pasar Luar Negeri



LATAR BELAKANG PENELITIAN

Perkembangan zaman telah merubah gaya hidup sesorang untuk dapat hidup lebih baik. Diantaranya yaitu kebutuhan sandang ( pakaian ). Seiring perubahan waktu kebutuhan pakaian pun mengalami perubahan. Pada saat ini kebutuhan akan kaos mengalami peningkatan karena pada saat ini kaos merupakan jenis pakaian yang sangat cocok untuk dipakai kapan saja. untuk itu saya mencoba untuk menganalisis kegiatan produksi di pabrik pembuatan kaos C59 sehingga kita dapat mengetahui perkembangan kaos C59.



HIPOTESIS PENELITIAN

Dengan diadakannya Penelitian di Industri pabrik C 59 di Bandung, maka kita akan mengetahui tentang sejarah singkat dan proses pembuatan baju dari bahan mentah sampai bahan siap pakai.



TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui proses pembuatan baju dari bahan mentah sampai bahan siap jadi.

2. Mengetahui tujuan pemasaran produk C 59.

3. Mengetahui hasil produksi yang diproduksi pabrik C 59


SUMBER DATA PENELITIAN

Untuk menganalisi kegiatan proses produksi kaos C59 maka diadakan penelitian langsung di pabrik C59 yang terletak di Bandung.

MODEL PENELITIAN

1. Metode Observasi

Yaitu cara memperoleh data pengamatan langsung dari objek wisata.

2. Metode Literaturisasi

Yaitu cara memperoleh data dengan membaca buku-buku yang berhubungan denganpabrik C 59.

3. Metode Tanya Jawab

Yaitu cara memperoleh data-data dengan cara bertanya ataupun meminta penjelasandari pegawai yang bekerja di pabrik

HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

Proses Produksi

I. P Potong

Proses potong merupakan proses pertama yang dilakukan, dalam proses iniketerangan pada lembar kerja di realisasikan ke dalam bentuk potongan kaos sesuaidengan model yang diminta. Jumlah potongan yang dapat dihasilkan dalam seharikurang lebih 2500 potong untuk oblong biasa (sport/raglan). Tata cara yang dilakukanoleh operator potong sebelum kain tersebut dipotong adalah sebagai berikut :

a. Memeriksa lembar kerja perintah kerja potong yang bertujuan untuk mempersiapkan jenis bahan/kain yang dipotong sesuai dengan permintaan.

b. Bahan yang sudah disiapkan tersebut, dihampar pada meja potong sampai denganjumlah potongan yang diminta.

c. Dipola, yaitu bahan tersebut digambar modelnya di atas kain yang paling atasdengan memakai sejenis kapur.

d. C utting , yaitu bahan yang sudah dipola tersebut dipotong mengikuti pola yangsudah ada.

e. Bahan yang sudah dipotong dipisah-pisah sesuai keterangan warna bahan per order,karena pada saat memotong bisa terdiri dari beberapa order. Bahan tersebutselanjutnya diberi kode dengan menempelkan nomor order pada selembar kertas diujung ikatan kain, supaya tidak tercampur

I. S Sortir

Tujuan dari proses ini adalah untuk menghindari adanya cacat kain, sebelumbahan tersebut disablon baik berupa goresan maupun lubang-lubang, juga untuk lebihmemudahkan bagian sablon dalam proses printing, karena di bagian sortir badan kainyang akan disablon sudah dipisah sesuai keterangan pada LEMBAR KERJA ORDER.

III. Gambar

Dari sekian yang ada nampaknya bagian ini yang paling vital, karena didalamnya terdapat beberapa unsur yang sangat berhubungan dengan bagian yanglainnya, mulai dari afdruk, stel, sablon serta keindahan dari gambar yang dihasilkan.Waktu yang diperlukan untuk bagian ini dalam kondisi normal adalah 2-3 hari.

I . Afdruk

Untuk gambar yang sudah menjadi klise berarti sudah siap untuk diafdruk, klisetersebut harus disortir dahulu yang bertujuan untuk menentukan ukuran screen yangakan dipakai. Penentuan ukuran screen ini disesuaikan dengan besarnya gambar yangakan dicetak. Dalam proses afdruk ada beberapa tahap yang harus ditempuh sebelumscreen siap distel, diantaranya :

· Penyortiran gambar (seperti uraian di atas)

· Pemolesan screen dengan SUPER-X yang bertujuan agar gambar dari klise yangakan diafdruk bisa keluar, tetapi terlebih dahulu harus dikeringkan lagi setelahproses pemolesan tersebut.

· Penyinaran, yang bertujuan menyinari screen yang sudah ditempeli dengan kliseagar gambarnya bisa keluar/ada dalam screen.

· Penyemprotan, dalam tahap ini screen yang sudah selesai disinari disemprotdengan air agar partikel-partikel screen (monil) dapat lepas sehingga membentuk gambar seperti pada klise. Dalam proses ini operator harus berhati-hati supayascreen tidak sampai jebol/rusak.

· Pengeringan sekaligus penambalan, Screen yang masih dalam keadaan basahsetelah disemprot dijemur/dioven agar cepat kering, yang selanjutnya screentersebut ditambal dengan sejenis obat yang berguna menutup screen yang bocor dan bilamana proses tersebut sudah selesai berarti sudah siap untuk distel.

V. Stel

Tujuan dari proses ini agar gambar yang disablon letak gambarnya bisa pasantara tiap warna, karena dalam satu gambar bisa terdiri dari beberapa warna. Carayang biasa dilakukan biasanya dengan mencoba menyablonnya pada selembar kainputih agar hasil sablonnya bisa lebih jelas kelihatan. Kemudian tiap screen yang akandistel posisi gambarnya dibuat pas dengan gambar pada kain tersebut. Kapasitas stelnormal sehari mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB adalah 24 order.Waktu yang diperlukan proses ini 1 (satu) hari dalam kondisi normal.

VI . Sablon

Proses ini dapat terlaksana bila didukung oleh 3 faktor yaitu bahan yang akandisablon, obat, dan screen yang sudah distel Untuk setiap operator sablon didampingioleh dua orang pembantu/knek, bilamana satu knek atau sebaliknya tidak hadir, prosestersebut tidak bisa jalan, sehingga kerjasama dan kekompakan sangat perlu padabagian ini, mengingat sistem kerjanya TEAM WORK. Kapasitas normal untuk bagian sablon per hari dapat mencapai 8.000 potong, sudah termasuk TS (tanpasambungan) untuk interval waktu 24 jam.

VII . Press/setrika

Pada tahap ini bahan yang sudah disablon harus dipress terlebih dahulu agar hasil sablonnya lebih bisa tahan lama dan tidak bau obat/cat sablon. Dalam proses ininampaknya tidak terlalu banyak kendala yang berarti dan waktu yang diperlukanadalah 1 (satu) hari dengan kapasitas perhari mencapai 3.000-4.000 potong.

VIII. Jahit/obras

Bahan/kain yang sudah disablon disambung agar menjadi kaos yang yang sudahjadi (siap pakai). Perlu diketahui sebelum diobras, kain yang siap tersebut dicocokkandahulu kode bahannya, karena untuk setiap pemotongan bahan, warna kainnya tidak bisa sama (tidak matching) baru setelah itu

IX. F Finishing

Tujuan dari proses ini adalah untuk membersihkan kaos/ oblong dari benabgatau pun kotor- kotore yang masih bisa di bersihkan dan untuk merapikan kaos/oblong tersebut dilipat untuk selanjutnya dimasukan kedalam plastic seal sampaidengan siap paket/ kirim.

Paket

Paket ini merupakan proses paling akhir dari rangkaian proses produksiyang ada, dan barang yang sudah packing dari bagian finishing dikirim kesetiapcabang dengan cara dikirim langsung oleh bagian ekspedisi/paket atau bisa denganmelalui jasa pengirim

KESIMPULAN PENELITIAN

Untuk memulai usaha harus dilakukan dari dasar sehingga akan menjadi sukses. Produk yang berkualitas maka akan memperoleh penghargaan dari konsumen . Oleh karena itu , perlu adanya kegiatan kontrol yang baik untuk setiap kegiatan produksi yang dilakukan .

7 November 2011

REVOLUSI KAOS C59

Diposting oleh Widya_Mauretya di 22.49 0 komentar

Perkembangan zaman telah merubah gaya hidup sesorang untuk dapat hidup lebih baik. Diantaranya yaitu kebutuhan sandang ( pakaian ). Seiring perubahan waktu kebutuhan pakaian pun mengalami perubahan. Pada saat ini kebutuhan akan kaos mengalami peningkatan karena pada saat ini kaos merupakan jenis pakaian yang sangat cocok untuk dipakai kapan saja. untuk itu saya mencoba untuk menganalisis jumlah permintaan dan produksi kaos yang pada kali ini saya mengambil contoh kaos C59.

Kaos C59 merupakan hasil karya produsen kota Bandung. Perkembangannya pun mengalami pelesatan yang luar biasa. Hal ini dikarenakan kebutuhan orang untuk memakai kaos yang harganya terjangkau tapi tetap bermerk. Kaos C59 dapat menyaingi kaos-kaos sejenisnya seperti Joger maupun Dagadu yang hanya mampu menembus pasar lokal , sedangkan C59 sendiri sudah mampu menembus pasar ekspor, C59 telah membuka outlet di beberapa Negara.

Membahas mengenai jumlah produksi dan permintaan terhadap kaos C59 , saya akan mencoba memaparkan berapa banyak produksi dalam setahun dan jumlah permintaan kaos C59, serta dampak penentuan harga eceran tertinggi terhadap penjualan kaos C59 .

Dalam sebulan, produsen C59 dapat memproduksi sekitar 60 ribu pieces kaos, dengan rata – rata jumlah permintaan sekitar 40 ribu pieces, dan harga yang ditawarkan adalah Rp60 ribu / pieces. Jika digambarkan dalam bentuk kurva maka harga keseimbangan akan dicapai pada harga Rp60 ribu dan kuantitas barang sebanyak 40 ribu pieces . Oleh karena itu permintaan konsumen dapat terpenuhi .


Untuk menghindari kenaikan harga kaos penjualan di setiap distro pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi. Pemerintah menetapkan harga sebesar Rp 50000 , maka dampak dari penetapan harga eceran tertinggi itu adalah terjadinya shortage,karena dengan menurunnya harga kaos tersebut otomais jumlah permintaaan pun akan meningkat , namun kapasitas produksi hanya mencapai 60.000 pieces/bulan . Oleh karena itu akan terjadi kekurangan kuantitas untuk memenuhi permintaan konsumen . Tetapi pada kenyataannya , produsen C59 dapat memenuhi jumlah permintaan konsumen , sehingga terjadi surplus barang . Untuk menangani surplus tersebut produsen C59 pun melakukan ekspor barang ke berbagai Negara , tidak hanya pasar lokal tapi pasar Internasional .

5 November 2011

Faktor Penyebab bergesernya Kurva Penawaran

Diposting oleh Widya_Mauretya di 19.12 0 komentar


Dalam ilmu Ekonomi istilah Penawaran ( supply ) sudah tidak asing lagi , karea salah satu kegiatan perekonomian yang sangat berdampak besar selain Permintaan ( demand ) adalah Penawaran( supply ) . Penawaran itu sendiri mempunyai pengertian sebagai suatu kegiatan penjual untuk memproduksi dan menjual berbagai barang dalam kuantitas dan tingkat harga yang berbeda pada waktu tertentu . Penawaran sendiri mempunyai hukum yang berbunyi “ apabila harga barang naik maka barang yang ditawarkan juga akan naik , dan jika harga barang turun maka barang yang ditawarkan juga akan turun “ . Berdasarkan hukum tersebut , dapat diartikan bahwa perubahan jumlah barang yang ditawarkan akan berubah seiring dengan perubahan harga , sehingga bentuk kurva hanya akan mengalami perubahan di sepanjang kurva penawaran ( supply curve ) . Tetapi dalam suatu jangka waktu tertentu , Kurva penawaran tidak akan selalu berubah sepanjang kurva tersebut . tetapi akan mengalami suatu pergeseran . Pergeseran itu sendiri dapat disebabkan oleh banyak hal yang biasa disebut sebagai faktor – faktor penyebab bergesernya kurva penawaran ( factors that cause the supply curve to shift ) .

Faktor – faktor tersebut seperti :

1 . Harga Sumber Daya ( Price of Relevan Resources )

2 . Tekhnologi ( Technology )

3 . Jumlah Pembeli ( Number of Sellers )

4 . Ekspetasi Harga di Masa Depan ( Expectation of Future Prices )

5 . Pajak dan Subsidi ( Taxes and Subsidies )

6 . Kebijakan Pemerintah ( Government Restrictions )

Faktor – faktor tersebutlah yang dapat menyebabkan suatu kurva penawaran mengalami pergeseran . Untuk lebih memahami tentang hubungan antara faktor – faktor tersebut dan dampaknya terhadap pergeseran kurva , saya akan memberikan contoh dari suatu kegiatan ekonomi yang menyebakan pergeseran kurva penawaran tersebut . Sebagai contoh anggaplah gambar diatas merupakan kurva penawaran terhadap penjualan Beras . Dari gambar (a) dapat dilihat bahwa jumlah beras yang ditawarkan pada tingkat harga $25 sebanyak 600 lalu mengalami pergeseran menjadi 900 pada tingkat harga $25 , hal ini dapat disebabkan beberapa faktor diantaranya yaitu perkembangan teknologi . Dengan adanya perkembangan teknologi persediaan beras akan menjadi semakin banyak oleh karena itu para produsen dapat menjual beras lebih banyak di tingkat harga tersebut . Selain itu adanya Ekspetasi Harga di masa depan juga mempengaruhi pergeseran kurva penawaran (a) . Jika produsen mempunyai pandangan bahwa harga beras akan turun di masa mendatang , Maka sebisa mungkin produsen akan menjual barangnya lebih banyak di masa kini dengan tingkat harga yang sama . Contoh tersebut menggambarkan bahwa faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan lebih banyak di tingkat harga yang sama . Selain mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan lebih banyak , diantara faktor – faktor tersebut juga dapat mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan lebih sedikit pada tingkat harga yang sama . Sebagai contoh dari gambar (b) dapat dilihat bahwa jumlah beras yang ditawarkan pada tingkat harga $25 sebanyak 600 lalu menglami pergeseran menjadi 300 di tingkat harga yang sama , hal ini diantaranya bisa disebabkan oleh adanya harga sumber daya . Jika untuk mengolah padi menjadi beras membutuhkan modal yang banyak maka para produsen akan menurunkan jumlah kuantitas penawaran terhadap beras dengan tingkat harga yang sama . Selain faktor harga sumber daya , ekspetasi harga di masa depan juga mempunyai pengaruh yang besar . Jika produsen menganngap bahwa harga beras akan mengalami peningkatan di masa mendatang maka sebisa mungkin produsen akan mengurangi jumlah kuantitas beras yang ditawarkan dari 600 menjadi 300 , sehingga pada saat harga beras naik , jumlah beras yang ditawarkan akan ditingkatkan kembali . Itulah diantaranya hubungan antara faktor penyebab pergerseran kurva penawaran dengan pergeseran kurva penawaran . Hal ini membuktikan bahwa tidak selamanya kurva penawaran hanya akan berubah seiring perubahan harga , tetapi juga akan mengalami pergeseran karena adanya faktor-faktor penyebab pergeseran tersebut .

Price Ceiling & Price Floor

Diposting oleh Widya_Mauretya di 05.33 0 komentar

Price floor

Harga Eceran Terendah ( Price Floor ) adalah Harga terendah yang ditetapkan oleh pemerintah yang bertujuan untuk melindungi produsen . Dengan kata lain , konsumen tidak boleh membeli dibawah harga tersebut . Price Floor sendiri dapat mengakibatkan terjadinya kelebihan ( Surplus ) . Untuk lebih memahami mengapa Harga Eceran Terendah dapat menyebabkan surplus kita dapat lihat kurva diatas . Sebagai contoh , dimisalkan bahwa diatas adalah kurva equilibrium untuk komoditi beras . Pada awalnya atau harga keseimbangan beras adalah $15 , kuantitas barang sebanyak 130 . Selanjutnya , Pemerintah menetapkan Harga Eceran Terendah( Price Floor ) sebesar $20 , Dengan demikian akan terjadi surplus , karena pada tingkat harga $20 jumlah barang yang ditawarkan sebanyak 180 , sedangkan jumlah permintaan hanya sebesar 90 . Oleh karena itu terjadi kelebihan ( surplus ) penawaran sebesar 90 . Untuk mengatasi kelebihan penawaran tersebut , pemerintah biasanya akan melakukan pembelian langsung kepada petani .




Price Ceiling

Terkadang mekanisme pasar menghasilkan harga yang dapat merugikan konsumen dan merugikan produsen . Oleh karena itu butuh adanya suatu campur tangan pemerintah dalam penentuan harga . Bentuk campur tangan pemerintah itu melalui suatu kebijakan penetapan harga eceran tertinggi ( price ceiling ) . Harga Eceran Tertinggi ( Price Ceiling ) adalah harga tertinggi yang ditetapkan oleh pemerintah yang bertujuan untuk melindungi konsumen . Dengan kata lain , penjual dilarang untuk menetapkan harga barang diatas harga eceran tertinggi . Price Ceiling sendiri dapat mengakibatkan terjadinya kekurangan ( shortage ) .

Untuk lebih memahami mengapa Harga Eceran tertinggi ( Price Ceiling ) dapat menyebabkan kekurangan ( shortage ) , kita dapat melihat kurva equilibrium diatas . Dimisalkan bahwa diatas adalah kurva equilibrium untuk rokok . Diatas dapat kita lihat bahwa pada awalnya atau harga keseimbangan rokok sebesar $12 . Kuantitas yang diperjualbelikan adalah sebanyak 150 . Selanjutnya , Pemerintah menetapkan bahwa Harga Eceran Tertinggi ( Price Ceiling ) adalah sebesar $8 . Akibat dari penetapan Harga Eceran Tertinggi adalah terjadinya Shortage , karena pada saat Pemerintah menetapkan bahwa Harga Eceran Tertinggi adalah $8 , jumlah permintaan di tingkat harga tersebut adalah 190 , sedangkan barang yang ditawarkan sebanyak 100 . Oleh karena itu terjadi kelebihan permintaan sebanyak 90 . Kelebihan permintaan ini dapat diatasi dengan impor . Dan tujuan dari penetapan Harga Eceran Tertinggi itu sendiri adalah untuk mencapai harga yang tidak merugikan produsen maupun konsumen .


Faktor Penyebab bergesernya Kurva Penawaran

Diposting oleh Widya_Mauretya di 05.25 1 komentar


Dalam ilmu Ekonomi istilah Penawaran ( supply ) sudah tidak asing lagi , karea salah satu kegiatan perekonomian yang sangat berdampak besar selain Permintaan ( demand ) adalah Penawaran ( supply ) . Penawaran itu sendiri mempunyai pengertian sebagai suatu kegiatan penjual untuk memproduksi dan menjual berbagai barang dalam kuantitas dan tingkat harga yang berbeda pada waktu tertentu . Penawaran sendiri mempunyai hukum yang berbunyi “ apabila harga barang naik maka barang yang ditawarkan juga akan naik , dan jika harga barang turun maka barang yang ditawarkan juga akan turun “ . Berdasarkan hukum tersebut , dapat diartikan bahwa perubahan jumlah barang yang ditawarkan akan berubah seiring dengan perubahan harga , sehingga bentuk kurva hanya akan mengalami perubahan di sepanjang kurva penawaran ( supply curve ) . Tetapi dalam suatu jangka waktu tertentu , Kurva penawaran tidak akan selalu berubah sepanjang kurva tersebut . tetapi akan mengalami suatu pergeseran . Pergeseran itu sendiri dapat disebabkan oleh banyak hal yang biasa disebut sebagai faktor – faktor penyebab bergesernya kurva penawaran ( factors that cause the supply curve to shift ) .

Faktor – faktor tersebut seperti :

1 . Harga Sumber Daya ( Price of Relevan Resources )

2 . Tekhnologi ( Technology )

3 . Jumlah Pembeli ( Number of Sellers )

4 . Ekspetasi Harga di Masa Depan ( Expectation of Future Prices )

5 . Pajak dan Subsidi ( Taxes and Subsidies )

6 . Kebijakan Pemerintah ( Government Restrictions )

Faktor – faktor tersebutlah yang dapat menyebabkan suatu kurva penawaran mengalami pergeseran . Untuk lebih memahami tentang hubungan antara faktor – faktor tersebut dan dampaknya terhadap pergeseran kurva , saya akan memberikan contoh dari suatu kegiatan ekonomi yang menyebakan pergeseran kurva penawaran tersebut . Sebagai contoh anggaplah gambar diatas merupakan kurva penawaran terhadap penjualan Beras . Dari gambar (a) dapat dilihat bahwa jumlah beras yang ditawarkan pada tingkat harga $25 sebanyak 600 lalu mengalami pergeseran menjadi 900 pada tingkat harga $25 , hal ini dapat disebabkan beberapa faktor diantaranya yaitu perkembangan teknologi . Dengan adanya perkembangan teknologi persediaan beras akan menjadi semakin banyak oleh karena itu para produsen dapat menjual beras lebih banyak di tingkat harga tersebut . Selain itu adanya Ekspetasi Harga di masa depan juga mempengaruhi pergeseran kurva penawaran (a) . Jika produsen mempunyai pandangan bahwa harga beras akan turun di masa mendatang , Maka sebisa mungkin produsen akan menjual barangnya lebih banyak di masa kini dengan tingkat harga yang sama . Contoh tersebut menggambarkan bahwa faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan lebih banyak di tingkat harga yang sama . Selain mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan lebih banyak , diantara faktor – faktor tersebut juga dapat mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan lebih sedikit pada tingkat harga yang sama . Sebagai contoh dari gambar (b) dapat dilihat bahwa jumlah beras yang ditawarkan pada tingkat harga $25 sebanyak 600 lalu menglami pergeseran menjadi 300 di tingkat harga yang sama , hal ini diantaranya bisa disebabkan oleh adanya harga sumber daya . Jika untuk mengolah padi menjadi beras membutuhkan modal yang banyak maka para produsen akan menurunkan jumlah kuantitas penawaran terhadap beras dengan tingkat harga yang sama . Selain faktor harga sumber daya , ekspetasi harga di masa depan juga mempunyai pengaruh yang besar . Jika produsen menganngap bahwa harga beras akan mengalami peningkatan di masa mendatang maka sebisa mungkin produsen akan mengurangi jumlah kuantitas beras yang ditawarkan dari 600 menjadi 300 , sehingga pada saat harga beras naik , jumlah beras yang ditawarkan akan ditingkatkan kembali . Itulah diantaranya hubungan antara faktor penyebab pergerseran kurva penawaran dengan pergeseran kurva penawaran . Hal ini membuktikan bahwa tidak selamanya kurva penawaran hanya akan berubah seiring perubahan harga , tetapi juga akan mengalami pergeseran karena adanya faktor-faktor penyebab pergeseran tersebut .

28 November 2011

Analisis Jurnal

0 komentar


Proses Produksi Kaos C59 Sebagai Produk Lokal yang Dapat Menembus

Pasar Luar Negeri

Lisa Aprilia

TEMA / TOPIK PENELITIAN

Keadaan usaha di pabrik kaos C59


JUDUL PENELITIAN

Proses Produksi Kaos C59 Sebagai Produk Lokal yang Dapat Menembus Pasar Luar Negeri



LATAR BELAKANG PENELITIAN

Perkembangan zaman telah merubah gaya hidup sesorang untuk dapat hidup lebih baik. Diantaranya yaitu kebutuhan sandang ( pakaian ). Seiring perubahan waktu kebutuhan pakaian pun mengalami perubahan. Pada saat ini kebutuhan akan kaos mengalami peningkatan karena pada saat ini kaos merupakan jenis pakaian yang sangat cocok untuk dipakai kapan saja. untuk itu saya mencoba untuk menganalisis kegiatan produksi di pabrik pembuatan kaos C59 sehingga kita dapat mengetahui perkembangan kaos C59.



HIPOTESIS PENELITIAN

Dengan diadakannya Penelitian di Industri pabrik C 59 di Bandung, maka kita akan mengetahui tentang sejarah singkat dan proses pembuatan baju dari bahan mentah sampai bahan siap pakai.



TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui proses pembuatan baju dari bahan mentah sampai bahan siap jadi.

2. Mengetahui tujuan pemasaran produk C 59.

3. Mengetahui hasil produksi yang diproduksi pabrik C 59


SUMBER DATA PENELITIAN

Untuk menganalisi kegiatan proses produksi kaos C59 maka diadakan penelitian langsung di pabrik C59 yang terletak di Bandung.

MODEL PENELITIAN

1. Metode Observasi

Yaitu cara memperoleh data pengamatan langsung dari objek wisata.

2. Metode Literaturisasi

Yaitu cara memperoleh data dengan membaca buku-buku yang berhubungan denganpabrik C 59.

3. Metode Tanya Jawab

Yaitu cara memperoleh data-data dengan cara bertanya ataupun meminta penjelasandari pegawai yang bekerja di pabrik

HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

Proses Produksi

I. P Potong

Proses potong merupakan proses pertama yang dilakukan, dalam proses iniketerangan pada lembar kerja di realisasikan ke dalam bentuk potongan kaos sesuaidengan model yang diminta. Jumlah potongan yang dapat dihasilkan dalam seharikurang lebih 2500 potong untuk oblong biasa (sport/raglan). Tata cara yang dilakukanoleh operator potong sebelum kain tersebut dipotong adalah sebagai berikut :

a. Memeriksa lembar kerja perintah kerja potong yang bertujuan untuk mempersiapkan jenis bahan/kain yang dipotong sesuai dengan permintaan.

b. Bahan yang sudah disiapkan tersebut, dihampar pada meja potong sampai denganjumlah potongan yang diminta.

c. Dipola, yaitu bahan tersebut digambar modelnya di atas kain yang paling atasdengan memakai sejenis kapur.

d. C utting , yaitu bahan yang sudah dipola tersebut dipotong mengikuti pola yangsudah ada.

e. Bahan yang sudah dipotong dipisah-pisah sesuai keterangan warna bahan per order,karena pada saat memotong bisa terdiri dari beberapa order. Bahan tersebutselanjutnya diberi kode dengan menempelkan nomor order pada selembar kertas diujung ikatan kain, supaya tidak tercampur

I. S Sortir

Tujuan dari proses ini adalah untuk menghindari adanya cacat kain, sebelumbahan tersebut disablon baik berupa goresan maupun lubang-lubang, juga untuk lebihmemudahkan bagian sablon dalam proses printing, karena di bagian sortir badan kainyang akan disablon sudah dipisah sesuai keterangan pada LEMBAR KERJA ORDER.

III. Gambar

Dari sekian yang ada nampaknya bagian ini yang paling vital, karena didalamnya terdapat beberapa unsur yang sangat berhubungan dengan bagian yanglainnya, mulai dari afdruk, stel, sablon serta keindahan dari gambar yang dihasilkan.Waktu yang diperlukan untuk bagian ini dalam kondisi normal adalah 2-3 hari.

I . Afdruk

Untuk gambar yang sudah menjadi klise berarti sudah siap untuk diafdruk, klisetersebut harus disortir dahulu yang bertujuan untuk menentukan ukuran screen yangakan dipakai. Penentuan ukuran screen ini disesuaikan dengan besarnya gambar yangakan dicetak. Dalam proses afdruk ada beberapa tahap yang harus ditempuh sebelumscreen siap distel, diantaranya :

· Penyortiran gambar (seperti uraian di atas)

· Pemolesan screen dengan SUPER-X yang bertujuan agar gambar dari klise yangakan diafdruk bisa keluar, tetapi terlebih dahulu harus dikeringkan lagi setelahproses pemolesan tersebut.

· Penyinaran, yang bertujuan menyinari screen yang sudah ditempeli dengan kliseagar gambarnya bisa keluar/ada dalam screen.

· Penyemprotan, dalam tahap ini screen yang sudah selesai disinari disemprotdengan air agar partikel-partikel screen (monil) dapat lepas sehingga membentuk gambar seperti pada klise. Dalam proses ini operator harus berhati-hati supayascreen tidak sampai jebol/rusak.

· Pengeringan sekaligus penambalan, Screen yang masih dalam keadaan basahsetelah disemprot dijemur/dioven agar cepat kering, yang selanjutnya screentersebut ditambal dengan sejenis obat yang berguna menutup screen yang bocor dan bilamana proses tersebut sudah selesai berarti sudah siap untuk distel.

V. Stel

Tujuan dari proses ini agar gambar yang disablon letak gambarnya bisa pasantara tiap warna, karena dalam satu gambar bisa terdiri dari beberapa warna. Carayang biasa dilakukan biasanya dengan mencoba menyablonnya pada selembar kainputih agar hasil sablonnya bisa lebih jelas kelihatan. Kemudian tiap screen yang akandistel posisi gambarnya dibuat pas dengan gambar pada kain tersebut. Kapasitas stelnormal sehari mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB adalah 24 order.Waktu yang diperlukan proses ini 1 (satu) hari dalam kondisi normal.

VI . Sablon

Proses ini dapat terlaksana bila didukung oleh 3 faktor yaitu bahan yang akandisablon, obat, dan screen yang sudah distel Untuk setiap operator sablon didampingioleh dua orang pembantu/knek, bilamana satu knek atau sebaliknya tidak hadir, prosestersebut tidak bisa jalan, sehingga kerjasama dan kekompakan sangat perlu padabagian ini, mengingat sistem kerjanya TEAM WORK. Kapasitas normal untuk bagian sablon per hari dapat mencapai 8.000 potong, sudah termasuk TS (tanpasambungan) untuk interval waktu 24 jam.

VII . Press/setrika

Pada tahap ini bahan yang sudah disablon harus dipress terlebih dahulu agar hasil sablonnya lebih bisa tahan lama dan tidak bau obat/cat sablon. Dalam proses ininampaknya tidak terlalu banyak kendala yang berarti dan waktu yang diperlukanadalah 1 (satu) hari dengan kapasitas perhari mencapai 3.000-4.000 potong.

VIII. Jahit/obras

Bahan/kain yang sudah disablon disambung agar menjadi kaos yang yang sudahjadi (siap pakai). Perlu diketahui sebelum diobras, kain yang siap tersebut dicocokkandahulu kode bahannya, karena untuk setiap pemotongan bahan, warna kainnya tidak bisa sama (tidak matching) baru setelah itu

IX. F Finishing

Tujuan dari proses ini adalah untuk membersihkan kaos/ oblong dari benabgatau pun kotor- kotore yang masih bisa di bersihkan dan untuk merapikan kaos/oblong tersebut dilipat untuk selanjutnya dimasukan kedalam plastic seal sampaidengan siap paket/ kirim.

Paket

Paket ini merupakan proses paling akhir dari rangkaian proses produksiyang ada, dan barang yang sudah packing dari bagian finishing dikirim kesetiapcabang dengan cara dikirim langsung oleh bagian ekspedisi/paket atau bisa denganmelalui jasa pengirim

KESIMPULAN PENELITIAN

Untuk memulai usaha harus dilakukan dari dasar sehingga akan menjadi sukses. Produk yang berkualitas maka akan memperoleh penghargaan dari konsumen . Oleh karena itu , perlu adanya kegiatan kontrol yang baik untuk setiap kegiatan produksi yang dilakukan .

7 November 2011

REVOLUSI KAOS C59

0 komentar

Perkembangan zaman telah merubah gaya hidup sesorang untuk dapat hidup lebih baik. Diantaranya yaitu kebutuhan sandang ( pakaian ). Seiring perubahan waktu kebutuhan pakaian pun mengalami perubahan. Pada saat ini kebutuhan akan kaos mengalami peningkatan karena pada saat ini kaos merupakan jenis pakaian yang sangat cocok untuk dipakai kapan saja. untuk itu saya mencoba untuk menganalisis jumlah permintaan dan produksi kaos yang pada kali ini saya mengambil contoh kaos C59.

Kaos C59 merupakan hasil karya produsen kota Bandung. Perkembangannya pun mengalami pelesatan yang luar biasa. Hal ini dikarenakan kebutuhan orang untuk memakai kaos yang harganya terjangkau tapi tetap bermerk. Kaos C59 dapat menyaingi kaos-kaos sejenisnya seperti Joger maupun Dagadu yang hanya mampu menembus pasar lokal , sedangkan C59 sendiri sudah mampu menembus pasar ekspor, C59 telah membuka outlet di beberapa Negara.

Membahas mengenai jumlah produksi dan permintaan terhadap kaos C59 , saya akan mencoba memaparkan berapa banyak produksi dalam setahun dan jumlah permintaan kaos C59, serta dampak penentuan harga eceran tertinggi terhadap penjualan kaos C59 .

Dalam sebulan, produsen C59 dapat memproduksi sekitar 60 ribu pieces kaos, dengan rata – rata jumlah permintaan sekitar 40 ribu pieces, dan harga yang ditawarkan adalah Rp60 ribu / pieces. Jika digambarkan dalam bentuk kurva maka harga keseimbangan akan dicapai pada harga Rp60 ribu dan kuantitas barang sebanyak 40 ribu pieces . Oleh karena itu permintaan konsumen dapat terpenuhi .


Untuk menghindari kenaikan harga kaos penjualan di setiap distro pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi. Pemerintah menetapkan harga sebesar Rp 50000 , maka dampak dari penetapan harga eceran tertinggi itu adalah terjadinya shortage,karena dengan menurunnya harga kaos tersebut otomais jumlah permintaaan pun akan meningkat , namun kapasitas produksi hanya mencapai 60.000 pieces/bulan . Oleh karena itu akan terjadi kekurangan kuantitas untuk memenuhi permintaan konsumen . Tetapi pada kenyataannya , produsen C59 dapat memenuhi jumlah permintaan konsumen , sehingga terjadi surplus barang . Untuk menangani surplus tersebut produsen C59 pun melakukan ekspor barang ke berbagai Negara , tidak hanya pasar lokal tapi pasar Internasional .

5 November 2011

Faktor Penyebab bergesernya Kurva Penawaran

0 komentar


Dalam ilmu Ekonomi istilah Penawaran ( supply ) sudah tidak asing lagi , karea salah satu kegiatan perekonomian yang sangat berdampak besar selain Permintaan ( demand ) adalah Penawaran( supply ) . Penawaran itu sendiri mempunyai pengertian sebagai suatu kegiatan penjual untuk memproduksi dan menjual berbagai barang dalam kuantitas dan tingkat harga yang berbeda pada waktu tertentu . Penawaran sendiri mempunyai hukum yang berbunyi “ apabila harga barang naik maka barang yang ditawarkan juga akan naik , dan jika harga barang turun maka barang yang ditawarkan juga akan turun “ . Berdasarkan hukum tersebut , dapat diartikan bahwa perubahan jumlah barang yang ditawarkan akan berubah seiring dengan perubahan harga , sehingga bentuk kurva hanya akan mengalami perubahan di sepanjang kurva penawaran ( supply curve ) . Tetapi dalam suatu jangka waktu tertentu , Kurva penawaran tidak akan selalu berubah sepanjang kurva tersebut . tetapi akan mengalami suatu pergeseran . Pergeseran itu sendiri dapat disebabkan oleh banyak hal yang biasa disebut sebagai faktor – faktor penyebab bergesernya kurva penawaran ( factors that cause the supply curve to shift ) .

Faktor – faktor tersebut seperti :

1 . Harga Sumber Daya ( Price of Relevan Resources )

2 . Tekhnologi ( Technology )

3 . Jumlah Pembeli ( Number of Sellers )

4 . Ekspetasi Harga di Masa Depan ( Expectation of Future Prices )

5 . Pajak dan Subsidi ( Taxes and Subsidies )

6 . Kebijakan Pemerintah ( Government Restrictions )

Faktor – faktor tersebutlah yang dapat menyebabkan suatu kurva penawaran mengalami pergeseran . Untuk lebih memahami tentang hubungan antara faktor – faktor tersebut dan dampaknya terhadap pergeseran kurva , saya akan memberikan contoh dari suatu kegiatan ekonomi yang menyebakan pergeseran kurva penawaran tersebut . Sebagai contoh anggaplah gambar diatas merupakan kurva penawaran terhadap penjualan Beras . Dari gambar (a) dapat dilihat bahwa jumlah beras yang ditawarkan pada tingkat harga $25 sebanyak 600 lalu mengalami pergeseran menjadi 900 pada tingkat harga $25 , hal ini dapat disebabkan beberapa faktor diantaranya yaitu perkembangan teknologi . Dengan adanya perkembangan teknologi persediaan beras akan menjadi semakin banyak oleh karena itu para produsen dapat menjual beras lebih banyak di tingkat harga tersebut . Selain itu adanya Ekspetasi Harga di masa depan juga mempengaruhi pergeseran kurva penawaran (a) . Jika produsen mempunyai pandangan bahwa harga beras akan turun di masa mendatang , Maka sebisa mungkin produsen akan menjual barangnya lebih banyak di masa kini dengan tingkat harga yang sama . Contoh tersebut menggambarkan bahwa faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan lebih banyak di tingkat harga yang sama . Selain mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan lebih banyak , diantara faktor – faktor tersebut juga dapat mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan lebih sedikit pada tingkat harga yang sama . Sebagai contoh dari gambar (b) dapat dilihat bahwa jumlah beras yang ditawarkan pada tingkat harga $25 sebanyak 600 lalu menglami pergeseran menjadi 300 di tingkat harga yang sama , hal ini diantaranya bisa disebabkan oleh adanya harga sumber daya . Jika untuk mengolah padi menjadi beras membutuhkan modal yang banyak maka para produsen akan menurunkan jumlah kuantitas penawaran terhadap beras dengan tingkat harga yang sama . Selain faktor harga sumber daya , ekspetasi harga di masa depan juga mempunyai pengaruh yang besar . Jika produsen menganngap bahwa harga beras akan mengalami peningkatan di masa mendatang maka sebisa mungkin produsen akan mengurangi jumlah kuantitas beras yang ditawarkan dari 600 menjadi 300 , sehingga pada saat harga beras naik , jumlah beras yang ditawarkan akan ditingkatkan kembali . Itulah diantaranya hubungan antara faktor penyebab pergerseran kurva penawaran dengan pergeseran kurva penawaran . Hal ini membuktikan bahwa tidak selamanya kurva penawaran hanya akan berubah seiring perubahan harga , tetapi juga akan mengalami pergeseran karena adanya faktor-faktor penyebab pergeseran tersebut .

Price Ceiling & Price Floor

0 komentar

Price floor

Harga Eceran Terendah ( Price Floor ) adalah Harga terendah yang ditetapkan oleh pemerintah yang bertujuan untuk melindungi produsen . Dengan kata lain , konsumen tidak boleh membeli dibawah harga tersebut . Price Floor sendiri dapat mengakibatkan terjadinya kelebihan ( Surplus ) . Untuk lebih memahami mengapa Harga Eceran Terendah dapat menyebabkan surplus kita dapat lihat kurva diatas . Sebagai contoh , dimisalkan bahwa diatas adalah kurva equilibrium untuk komoditi beras . Pada awalnya atau harga keseimbangan beras adalah $15 , kuantitas barang sebanyak 130 . Selanjutnya , Pemerintah menetapkan Harga Eceran Terendah( Price Floor ) sebesar $20 , Dengan demikian akan terjadi surplus , karena pada tingkat harga $20 jumlah barang yang ditawarkan sebanyak 180 , sedangkan jumlah permintaan hanya sebesar 90 . Oleh karena itu terjadi kelebihan ( surplus ) penawaran sebesar 90 . Untuk mengatasi kelebihan penawaran tersebut , pemerintah biasanya akan melakukan pembelian langsung kepada petani .




Price Ceiling

Terkadang mekanisme pasar menghasilkan harga yang dapat merugikan konsumen dan merugikan produsen . Oleh karena itu butuh adanya suatu campur tangan pemerintah dalam penentuan harga . Bentuk campur tangan pemerintah itu melalui suatu kebijakan penetapan harga eceran tertinggi ( price ceiling ) . Harga Eceran Tertinggi ( Price Ceiling ) adalah harga tertinggi yang ditetapkan oleh pemerintah yang bertujuan untuk melindungi konsumen . Dengan kata lain , penjual dilarang untuk menetapkan harga barang diatas harga eceran tertinggi . Price Ceiling sendiri dapat mengakibatkan terjadinya kekurangan ( shortage ) .

Untuk lebih memahami mengapa Harga Eceran tertinggi ( Price Ceiling ) dapat menyebabkan kekurangan ( shortage ) , kita dapat melihat kurva equilibrium diatas . Dimisalkan bahwa diatas adalah kurva equilibrium untuk rokok . Diatas dapat kita lihat bahwa pada awalnya atau harga keseimbangan rokok sebesar $12 . Kuantitas yang diperjualbelikan adalah sebanyak 150 . Selanjutnya , Pemerintah menetapkan bahwa Harga Eceran Tertinggi ( Price Ceiling ) adalah sebesar $8 . Akibat dari penetapan Harga Eceran Tertinggi adalah terjadinya Shortage , karena pada saat Pemerintah menetapkan bahwa Harga Eceran Tertinggi adalah $8 , jumlah permintaan di tingkat harga tersebut adalah 190 , sedangkan barang yang ditawarkan sebanyak 100 . Oleh karena itu terjadi kelebihan permintaan sebanyak 90 . Kelebihan permintaan ini dapat diatasi dengan impor . Dan tujuan dari penetapan Harga Eceran Tertinggi itu sendiri adalah untuk mencapai harga yang tidak merugikan produsen maupun konsumen .


Faktor Penyebab bergesernya Kurva Penawaran

1 komentar


Dalam ilmu Ekonomi istilah Penawaran ( supply ) sudah tidak asing lagi , karea salah satu kegiatan perekonomian yang sangat berdampak besar selain Permintaan ( demand ) adalah Penawaran ( supply ) . Penawaran itu sendiri mempunyai pengertian sebagai suatu kegiatan penjual untuk memproduksi dan menjual berbagai barang dalam kuantitas dan tingkat harga yang berbeda pada waktu tertentu . Penawaran sendiri mempunyai hukum yang berbunyi “ apabila harga barang naik maka barang yang ditawarkan juga akan naik , dan jika harga barang turun maka barang yang ditawarkan juga akan turun “ . Berdasarkan hukum tersebut , dapat diartikan bahwa perubahan jumlah barang yang ditawarkan akan berubah seiring dengan perubahan harga , sehingga bentuk kurva hanya akan mengalami perubahan di sepanjang kurva penawaran ( supply curve ) . Tetapi dalam suatu jangka waktu tertentu , Kurva penawaran tidak akan selalu berubah sepanjang kurva tersebut . tetapi akan mengalami suatu pergeseran . Pergeseran itu sendiri dapat disebabkan oleh banyak hal yang biasa disebut sebagai faktor – faktor penyebab bergesernya kurva penawaran ( factors that cause the supply curve to shift ) .

Faktor – faktor tersebut seperti :

1 . Harga Sumber Daya ( Price of Relevan Resources )

2 . Tekhnologi ( Technology )

3 . Jumlah Pembeli ( Number of Sellers )

4 . Ekspetasi Harga di Masa Depan ( Expectation of Future Prices )

5 . Pajak dan Subsidi ( Taxes and Subsidies )

6 . Kebijakan Pemerintah ( Government Restrictions )

Faktor – faktor tersebutlah yang dapat menyebabkan suatu kurva penawaran mengalami pergeseran . Untuk lebih memahami tentang hubungan antara faktor – faktor tersebut dan dampaknya terhadap pergeseran kurva , saya akan memberikan contoh dari suatu kegiatan ekonomi yang menyebakan pergeseran kurva penawaran tersebut . Sebagai contoh anggaplah gambar diatas merupakan kurva penawaran terhadap penjualan Beras . Dari gambar (a) dapat dilihat bahwa jumlah beras yang ditawarkan pada tingkat harga $25 sebanyak 600 lalu mengalami pergeseran menjadi 900 pada tingkat harga $25 , hal ini dapat disebabkan beberapa faktor diantaranya yaitu perkembangan teknologi . Dengan adanya perkembangan teknologi persediaan beras akan menjadi semakin banyak oleh karena itu para produsen dapat menjual beras lebih banyak di tingkat harga tersebut . Selain itu adanya Ekspetasi Harga di masa depan juga mempengaruhi pergeseran kurva penawaran (a) . Jika produsen mempunyai pandangan bahwa harga beras akan turun di masa mendatang , Maka sebisa mungkin produsen akan menjual barangnya lebih banyak di masa kini dengan tingkat harga yang sama . Contoh tersebut menggambarkan bahwa faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan lebih banyak di tingkat harga yang sama . Selain mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan lebih banyak , diantara faktor – faktor tersebut juga dapat mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan lebih sedikit pada tingkat harga yang sama . Sebagai contoh dari gambar (b) dapat dilihat bahwa jumlah beras yang ditawarkan pada tingkat harga $25 sebanyak 600 lalu menglami pergeseran menjadi 300 di tingkat harga yang sama , hal ini diantaranya bisa disebabkan oleh adanya harga sumber daya . Jika untuk mengolah padi menjadi beras membutuhkan modal yang banyak maka para produsen akan menurunkan jumlah kuantitas penawaran terhadap beras dengan tingkat harga yang sama . Selain faktor harga sumber daya , ekspetasi harga di masa depan juga mempunyai pengaruh yang besar . Jika produsen menganngap bahwa harga beras akan mengalami peningkatan di masa mendatang maka sebisa mungkin produsen akan mengurangi jumlah kuantitas beras yang ditawarkan dari 600 menjadi 300 , sehingga pada saat harga beras naik , jumlah beras yang ditawarkan akan ditingkatkan kembali . Itulah diantaranya hubungan antara faktor penyebab pergerseran kurva penawaran dengan pergeseran kurva penawaran . Hal ini membuktikan bahwa tidak selamanya kurva penawaran hanya akan berubah seiring perubahan harga , tetapi juga akan mengalami pergeseran karena adanya faktor-faktor penyebab pergeseran tersebut .

 

dyaluppha , , Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea


Smashed Pink Can